Tanpa Obat, Ternyata Protein di Tubuh Manusia Bisa Hancurkan Sel Kanker!
Peneliti telah membuat terobosan baru dengan menemukan bahwa tubuh ternyata bisa menghancurkan sel kanker tanpa bantuan obat. Mereka menemukan sebuah molekul yang bisa mengaktifkan protein penyerang kanker dalam tubuh.
Protein TC10 digunakan untuk mengaktifkan gen TRAIL (TNF-related apoptosis-inducing ligand) yang bisa menekan pertumbuhan tumor dengan bantuan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh bertugas mencari sel kanker yang ada dalam tubuh.
Dalam bidang biologi sel, TRAIL adalah protein yang berfungsi sebagai ligan yang menginduksi proses kematian sel yang disebut apoptosis, yaitu mekanisme biologi yang merupakan salah satu jenis kematian sel terprogram.
Apoptosis digunakan oleh organisme multisel untuk membuang sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh.
Sedangkan ligan di dalam ilmu biokimia dan farmakologi, adalah zat (biasanya molekul kecil), yang membentuk kompleks kimiawi dengan biomolekul untuk melayani tujuan secara biologis.
Dalam arti sempit, adalah sinyal pemicu molekul, yang mengikat pada protein yang telah ditargetkan.
TRAIL sendiri sebenarnya telah digunakan dalam kinerja sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak akan beracun untuk tubuh seperti kemoterapi ataupun radioterapi.
Sedangkan protein TC10 adalah protein yang sangat kecil (dengan ukuran ~21 kDa) yang memberikan sinyal kepada G-protein (guanine nucleotide-binding proteins) adalah keluarga protein yang terlibat dalam transmisi sinyal dari berbagai rangsangan yang berbeda dari luar sel ke dalam sel.
G-protein tersebut akan memberikan sinyal khususnya kepada GTPase, yang merupakan anggota dari keluarga Rho dari GTPases. GTPase adalah keluarga besar enzim hidrolase (hydrolase enzymes) yang dapat mengikat dan menghidrolisis guanosine triphosphate (GTP). GTP mengikat dan hidrolisis berlangsung pada domain-G domain yang sangat umum untuk semua GTPase.
Selain itu, TC10 yang berukuran kecil akan lebih efektif dalam proses penemuan sel kanker karena bisa melewati halangan pada otak yang memisahkan sistem sirkulasi dan otak. Penghalang ini biasanya mencegah obat kanker untuk masuk ke otak sehingga membuat pengobatan kanker otak menjadi terhambat.
“Kami sama sekali tak menyangka bahwa molekul ini bisa mengobati kanker otak, ini kejutan,” ungkap ketua peneliti Wafil El-Deiry dari Pennsylvania State University, seperti dilansir oleh Daily Mail (08/02/13).
Meski penelitian ini baru berhasil diujikan pada tikus laboratorium, namun El Deiry percaya diri pendekatan ini bisa berhasil untuk manusia.
Saat ini peneliti berusaha mengembangkan cara ini agar bisa digunakan pada manusia dalam bentuk terapi kanker yang efektif dan selektif. Jika berhasil, di masa depan bisa jadi pasien kanker tak memerlukan obat untuk menyembuhkan mereka. (Daily Mail / merdeka / jneurosci.org / wikipedia)
*****
((( IndoCropCircles.wordpress.com )))
Iklan
No comments:
Post a Comment