Sunday, July 28, 2019

Ayahuasca Mampu Bunuh Sel Kanker Tanaman Hutan Amazon yang dipercaya

Inilah “Ayahuasca”, Tanaman Hutan Amazon Yang Dipercaya Mampu Bunuh Sel Kanker!

obat kanker cures cancer header
Apa sebenarnya ‘Ayahuasca’ itu? Dan bagaimana tanaman itu mampu berkerja bahkan lebih intens dari LSD?
Selama berabad-abad, ternyata suku di hutan hujan Amazon telah menggunakan halusinogen dari “Ayahuasca” untuk membantu mengarahkan orang-orang melalui halusinasi visual dan audio. Namun apa sebenarnya Ayahuasca itu? Dan bagaimana tanaman itu mampu berkerja lebih intens dari LSD? Bahkan bisa punya kemampuan untuk bunuh sel kanker?
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e7/Aya-preparation.jpg
Ayahuasca being prepared in the Napo region of Ecuador. (wikimedia)
Faktanya, meskipun kebanyakan orang berpikir bahwa Ayahuasca merupakan tanaman tunggal, sebenarnya ia adalah kombinasi dari dua tanaman, yaitu daun dari Psychotria viridis dan tanaman rambat Banisteriopsis caapi.
Pengolahan paling umun Ayahuasca oleh suku lokal di daeran Amazon yaitu dengan merebus daun dan batangnya. Setelah itu airnya diambil untuk diminum.
Jika dikonsumsi berlebih, efeknya seperti mabuk dan bisa membuat halusinasi bagi pemakainya.
Oleh karenanya terkadang minuman yang dipercaya bisa menjadi obet ini disebut sebagai “Spirit Medicine”.  Bahkan jika mengkonsumsi berlebihan juga dapat menimbulkan muntah-muntah.
Saat ini obat tersebut menjadi semakin populer di seluruh dunia, dengan penelitan sebelumnya yang menunjukkan bahwa obat ini akan mampu mengobati depresi dan kegelisahan.
Apa efek mengkonsumsi Ayahuasca?
Ayahuasca atau dalam bahasa lokal disebut “Yage”, memiliki kekuatan halusinogen, namun daunnya diketahui mengandung DMT (N-dimethyltryptamine)
DMT yaitu sebuah zat yang memiliki struktur mirip dengan neuro-transmiter serotonin, yang juga ditemukan dalam “jamur ajaib”, dan juga memiliki potensi penyembuhan depresi. Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus yang membawa sinyal di antara neuron.
https://i2.wp.com/www.wakingtimes.com/wp-content/uploads/2014/12/unnamed-7.jpg
Ayahuasca plants as packaged and sold in health food stores, Peru. Note the attached traceable source information and datemark. Various strains of this particular vine are available, each having a slightly different, but similar alkaloid profile.
Sedangkan serotonin adalah hormon neurotransmiter mono-amino yang disintesiskan pada neuron-neuron serotonergis dalam sistem saraf pusat dan sel-sel enterokromafin dalam saluran pencernaan. Hormon serotonin ini dipercaya sebagai pemberi perasaan nyaman dan senang.
Enzim dalam pencernaan manusia secara normal mampu untuk tidak mengaktifkan DMT, sehingga hal tersebut tidak akan berdampak pada kita.
Namun, tumbuhan rambat yang terkandung dalam Ayahuasca menghalangi enzim tersebut untuk bekerja dengan baik dan membiarkan DMT untuk masuk ke dalam jaringan darah.
Dalam waktu setengah jam setelah mengonsumsi tanaman tersebut, minuman itu akan mulai memberikan efek halusinasi, dan efeknya bekerja selama enam jam.
Namun yang menarik dari halusinasi tersebut, efek yang diproduksi tidak bekerja seperti LSD. Orang-orang dengan Ayahuasca secara keseluruhan sadar. bahwa mereka mengalami halusinasi.
Dan mereka akan lebih menerima keadaan dan situasi mereka saat itu. Dibandingkan rasa melayang, mereka lebih merasakan pengalaman masa lalu, seperti emosi, dan menemukan kedamaian dalam jiwanya.
Apa efeknya bagi otak?
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c9/Ayahuasca_and_chacruna_cocinando.jpg
Ayahuasca diap direbus. (wikimedia)
Apa yang sebenarnya terjadi dengan otak kita ketika mengkonsumsi Ayahuasca yang menghasilkan efek yang aneh dan unik tersebut?
Ada daerah dalam otak kita, yang ketika aktif secara berlebihan akan terhubung pada depresi, kegelisahan, dan fobia sosial.
Efek seperti ini nyaris sama seperti efek yang dihasilkan ketika melakukan meditasi, akan timbul.
Ada banyak bukti juga yang menunjukkan bahwa DMT mampu menjaga ingatan jangka panjang dan menumbuhkan sel-sel otak baru, seperti hal yang sama ketika mengkonsumsi cannabinoid yang terdapat dalam tanaman ganja, dan memiliki kemungkinan untuk mematikan sel kanker di masa depan.
Tapi tak seperti ganja yang telah diteliti dengan seksama, bukan berarti bahwa Ayahuasca mampu mengobati kanker dengan sangat baik seperti cannabinoid dalam ganja.
Minuman dari tanaman Ayahuasca
Tetapi seperti obat-obatan adiktif lainnya, Ayahhuasca memiliki sisi buruk bagi yang tidak cocok, salah satunya termasuk efek muntah-muntah.
Walau begitu para ilmuwan mengatakan, masih terdapat kemungkinan besar, bahwa kandungan yang ada di dalam tanaman Ayahuasca juga mampu digunakan untuk memerangi kanker.
Oleh kerena itulah, maka riset lebih lanjut akan terus dilakukan oleh para ilmuwan terhadap tanaman rambat dari hutan Amazon yang unik tersebut.  (sumber: Fiona MacDonald/Science Alert)
Pustaka:
https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/20/69/6f/20696fa4ce8a2a9b31a74db72a047f7d.jpg

No comments:

Post a Comment