Wednesday, August 14, 2019

Pengertian Tekstur Tanah dan Penjelasannya

 Pengertian Tekstur Tanah dan Penjelasannya

Salam jumpa sahabat Sistem Pengetahuan Sosial., Pada kesempatan ini tim Sistem Pengetahuan Sosial membagikan postingan tentang pengertian tekstur tanah dan penjelasannya. Semoga dapat memberikan manfaat untuk para sahabat. Selamat Belajar...>>>
Tanah itu merupakan suatu sistem mekanik yang kompleks terdiri dari tiga fase yakni bahan-bahan padat, cair, dan gas. Fase padat yang hampir menempati 50% volume tanah sebagian besar terdiri dari bahan mineral dan sebagian lainnya bahan organik. Yang terakhir ini dijumpai dalam jumlah yang besar pada tanah organik (organosol).
Ditinjau dari segi fisika, tanah mineral adalah campuran dari butir-butir organik, rapuh bahan organik, udara dan air. Pecahan mineral yang lebih besar biasanya terdapat di dalamnya dan dilandasi seluruhnya oleh koloid dan bahan lain yang sudah menjadi halus. Kadang butir-butir mineral yang lebih besar menguasai dan menjadikan tanah berkerikil atau berpasir. Bahan organik berperan sebagai zat perekat untuk meningkatkan butir-butir individual membentuk kelompok atau agregat.
Sifat penting fisika tanah yaitu tekstur tanah dan struktur tanah. Tekstur tanah tertuju pada butir-butir mineral terutama pada perbandingan mineral relatif berbagai golongan dari tanah tertentu. Tidak kurang pentingnya adalah struktur tanah yaitu masalah tersusunnya butir-butir tanah dalam golongan dan agregat. Kedua sifat itu bersama-sama menentukan tidak hanya kemampuan memberikan unsur hara oleh butiran tanah, akan tetapi juga memberikan udara dan air yang penting untuk kehidupan tanaman.
Tekstur tanah untuk kelompok pasir mencakup semua tanah yang terdiri dari 70 % atau lebih berat fraksi pasirnya. Untuk kelompok tanah berlempeng, sekurang-kurangnya mengandung fraksi liat 7 % - 27 %, sedangkan kurangnya 35 % liat.
Berdasarkan uraian di atas maka pengamatan mengenai tekstur tanah perlu dilakukan untuk mengetahui dan melihat perbedaan sifat tekstur pada beberapa jenis tanah dan untuk mengetahui perbandingan antara fraksi pasir, debu dan liat lapisan I pada jenis tanah tertentu.
Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separate) yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir (sand) berdiameter 2,00 - 0,20 mm atau 2000 - 200 |im, debu (silt) berdiameter 0,20 - 0,002 mm atau 200 - 2 |im, dan liat (clay) berdiameter < 2 |im. Bagian tanah yang berukuran lebih dari 2 mm disebut fragmen batuan (rock fragment) atau bahan kasar (kerikil sampai batu). Sedangkan bahan tanah yang lebih halus ( < 2 mm ) disebut fraksi tanah halus (fine earth fraction). (Ali, 2005).
Pengertian Tekstur tanah adalah sifat halus atau kasarnya butiran tanah. Kasar atau halusnya tanah ditentukan oleh perimbangan antara pasir, debu, dan liat yang terdapat didalam tanah. Tekstur tanah juga memberikan pengertian persentase relatif dari ketiga unsur batuan yaitu: pasir, geluh, dan lempung. (Prawirohatono, 1991).
Tekstur tanah menggambarkan perbandingan relatif pasir, debu, dan liat. Perbandingan antara ketiga fraksi tersebut menentukan kekasaran dan kehalusan suatu tanah. Untuk kepentingan pertanian, maka tanah yang ideal yaitu tanah yang mempunyai perbandingan yang kompoisional diantara ketiga fraksi
Pengertian Tekstur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah terhadap erosi dimana tanah dengan tekstur kasar seperti pasir adalah tahan terhadap erosi, kerena butir-butir yang besar (kasar) tersebut memerlukan lebih banyak tenaga untuk mengangkut. Tekstur halus seperti liat, tahan terhadap erosi karena daya rekat yang kuat sehingga gumpalannya sukar dihancurkan. Tekstur tanah yang paling peka terhadap erosi adalah debu yang pasir sangat halus. Oleh karena itu makin tinggi kandungan debu dalam tanah, maka tanah menjadi peka terhadap erosi.
Pengertian Tekstur Tanah dan Penjelasannya
Ukuran relatif partikel tanah dinyatakan dalam istilah tekstur, yang mengacu pada kehalusan atau kekasaran tanah. Lebih khasnya, tekstur adalah perbandingan relatif pasir, debu, dan tanah liat. Laju dan berapa jauh berbagai reaksi fisika dan kimia penting dalam pertumbuhan tanaman diatur oleh tekstur karena tekstur ini menentukan jumlah permukaan tempat terjadinya reaksi (Foth, 1994).
Makin kecil ukuran separat (tanah) berarti makin banyak jumlah dan makin luas permukaannya per satuan bobot tanah, yang menunjukkan makin padatnya partikel-partikel per satuan volume tanah. Hal ini berarti makin banyak ukuran pori mikro yang terbentuk, sebaliknya jika ukuran separate makin besar, berarti makin sedikit jumlah dan makin sempit luas permukaannya. (Ali, 2005).
Tanah yang didominasi pasir akan mempunyai banyak pori-pori makro (besar) disebut lebih poreus, tanah yang didominasi debu akan banyak mempunyai pori-pori meso (sedang) agak poreus, sedangkan yang didominasi liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro (kecil) atau tidak poreus. Hal ini berbanding terbalik dengan luas permukaan yang terbentuk, luas permukaan mencerminkan luas situs yang dapat bersentuhan denga air, energi, atau bahan lain. Sehingga makin dominan fraksi pasir akan makin kecil daya menahan tanah terhadap ketiga material ini. (Ali, 2005).
  • Makin poreus tanah akan makin mudah akar untuk berpenetrasi, serta makin mudah air dan udara untuk bersirkulasi (drainase dan aerasi baik, air dan udara banyak tersedia bagi tanaman), tetapi makin mudah pula air untuk hilang dari tanah.
  • Makin tidak poreus tanah akan makin sulit akar untuk berpenetrasi, serta makin sulit air dan udara untuk bersirkulasi (drainase dan aerasi buruk, air dan udara sedikit tersedia), tetapi air yang ada tidak mudah hilang dari tanah.
  • Oleh karena itu, maka tanah yang baik, dicerminkan oleh komposisi ideal dari kedua kondisi ini, sehingga tanah bertekstur debu dan lempung akan mempunyai ketersediaan yang optimum bagi tanaman, namun dari segi nutrisi tanah lempung lebih baik dari tanah bertekstur debu. (Ali, 2005).
Menurut Hardjowigeno (2007) tanah dikelompokkan ke dalam beberapa macam kelas tekstur sebagai berikut :
  1. Kasar : (a) Pasir, (b)Pasir berlempung
  2. Agak kasar : (a) Lempung berpasir, (b) Lempung berpasir halus
  3. Sedang : (a) Lempung berpasir sangat halus, (b) Lempung, (c) Lempung berdebu, (d) Debu
  4. Agak halus : (a) Lempung liat, (b) Lempung liat berpasir, (c) Lempung liat berdebu
  5. Halus : (a) Liat berpasir, (b) Liat berdebu, (c) Liat
Menurut Ali (2005), di lapangan, tektsur tanah dapat ditetapkan berdasarkan kepekaan indra perasa (kulit jari jempol dan telunjuk) yang membutuhkan pengalaman dan kemahiran. Makin peka indra perasa ini, hasil penetapannya akan makin mendekati kebenaran atau makin identik dengan hasil penetapan di laboratorium. Cara seperti ini disebut metode rasa, dilakukan dengan cara mengambil sebongkah tanah kira-kira 10 g, pecahkan perlahan, basahi dengan air secukupnya lalu pijit di antara jari jempol dan telunjuk. Geser-geserkan jari telunjuk sambil merasai derajat kekasaran, kelicinan, dan kelengketan partikel-partikel tanah.
  1. Terasa kasar, tanpa rasa licin dan tanpa rasa lengket, serta tidak bisa membentuk gulungan atau lempengan kontinu, maka berarti tanah bertekstur pasir.
  2. Partikel tanah terasa halus, lengket dan dapat dibuat gulungan atau lempengan kontinu, maka berarti tanah bertekstur liat.
  3. Tanah bertekstur debu akan mempunyai partikel-partikel yang terasa agak halus dan licin tetapi tidak lengket, serta gulungan atau lempengan yang terbentuk rapuh atau mudah hancur.
  4. Tanah bertekstur lempung akan mempunyai partikel-partikel yang mempunyai rasa ketiganya secara proporsional, apabila yang terasa lebih dominan adalah sifat pasir, maka berarti tanah bertekstur lempung berpasir, dan seterusnya.
Menurut Hardjowigeno (2007), berikut tekstur tanah secara spesifik :
  1. Pasir : rasa kasar sangat jelas. Tidak melekat. Tidak dapat dbentuk bola dan gulungan.
  2. Pasir berlempung    : rasa kasar jelas. Sedikit sekali melekat. Dapat dibentuk bola yang mudah sekali hancur.
  3. Lempung bepasir : rasa kasar agak jelas. Agak melekat. Dapat dibuat bola yang mudah sekali hancur.
  4. Lempung : rasa tidak kasar dan tidak licin. Agak melekat. Dapat dibentuk bola agak teguh, dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat.
  5. Lempung berdebu : rasa licin. Agak melekat. Dapat dibentuk bola agak teguh, dapat dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat.
  6. Debu : rasa licin sekali. Agak melekat. Dapat dibentuk bola teguh, dapat dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat.
  7. Lempung berliat : rasa agak licin. Agak melekat. Dapat dibentuk bola agak teguh, dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur.
  8. Lempung liat berpasir : rasa halus dengan sedikit bagian agak kasar. Agak melekat. Dapat dibentuk bola agak teguh, dapat dibentuk gulungan mudah hancur.
  9. Lempung liat berdebu : rasa halus agak licin. Melekat. Dapat dibentuk bola teguh, gulungan mengkilat.
  10. Liat berpasir : rasa halus, berat, tetapi terasa sedikit kasar. Melekat. Dapat dibentuk bola teguh, mudah digulung.
  11. Liat berdebu : rasa halus, berat, agak licin. Sangat lekat. Dapat dibentuk bola teguh, mudah digulung.
  12. Liat : rasa berat, halus. Sangat lekat. Dapat dibentuk bola dengan baik, mudah digulung.
Telah diketahui bahwa pasir dan debu berasal dari pecahnya butir-butir mineral tanah yang ukurannya berbeda-beda dari satu jenis tanah dengan jenis tanah yang lain. Luas permukaan debu jauh lebih besar dari luas permukaan pasir per gram. Tingkat pelapukan debu dan pembebasan unsur-unsur hara untuk diserap akar lebih besar daripada pasir. Partikel-partikel debu terasa licin sebagai tepung (powder) dan kurang melekat. Tanah-tanah yang memiliki kemampuan besar dalam memegang air adalah fraksi liat. Sedangkan tanah-tanah yang mengandung debu yang tinggi dapat memegang air tersedia untuk tanaman. Fraksi liat pada kebanyakan tanah terdiri dari mineral-mineral yang berbeda-beda komposisi kimianya dan sifat-sifat lainnya dibandingkan dengan pasir dan debu. (Hakim, dkk. 1986).
Demikian artikel tentang pengertian tekstur tanah dan penjelasannya. Semoga dapat berguna dan bermanfaat untuk para sahabat sistem pengetahuan sosial. Semangat Belajar dan selalu ikuti kami di http://sistempengetahuansosial.blogspot.com/.
Sumber Referensi :

Ali Hanafiah, Kemas. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : CV RajaGrafindo Persada.
Foth, H.D. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press.
Hakim, N., M. Yusuf Nyakpa, A. M. Lubis, dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung : Universitas Lampung.
Hardjowigeno, H. Sarwono. 2007. Ilmu Tanah. Jakarta : CV Akademika Pressindo.
Prawirohatono, 1991. Batuan Pembentuk Tanah. Jakarta : CV Rajawali.

28 Jenis Jenis Tanah di Indonesia : Manfaat, Persebaran, Gambarnya

Tanah (soil) merupakan lapisan teratas dari bumi. Tanah sangat penting bagi manusia karena kehidupan manusia berada di atasnya. Tanah terbentuk dari bebatuan yang mengalami pelapukan. Proses pelapukan ini terjadi dalam waktu yang lama bahkan hingga ratusan tahun. Pelapukan batuan menjadi tanah juga dibantu dengan beberapa mikroorganisme, perubahan suhu dan air. Jenis tanah dari satu daerah dengan daerah lainnya berbeda tergantung dari komponen yang ada di dalam daerah tersebut. Komponen yang ada di dalam tanah yang baik untuk tanaman adalah tanah yang mengandung mineral 50%, bahan organik 5% dan air 25%. Pengaruh letak astronomis dan geografis di Indonesia sangat penting dalam membentuk berbagai macam tanah.
Jenis-jenis tanah yang ada di dunia berbeda dari satu daerah ke daerah lainnya tergantung pada lingkungan yang ada di dalam daerah tersebut (Baca : fungsi lingkungan hidup bagi manusia).

1. Tanah Aluvial

tanah AluvialTanah aluvial merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur biasanya yang terbawa karena aliran sungai. Tanah ini biasanya ditemukan dibagian hilir karena dibawa dari hulu. Tanah ini biasanya bewarna coklat hingga kelabu.
Karakteristik
Tanah ini sangat cocok untuk pertanian baik pertanian padi maupun palawija seperti jagung, tembakau dan jenis tanaman lainnya karena teksturnya yang lembut dan mudah digarap sehingga tidak perlu membutuhkan kerja yang keras untuk mencangkulnya.
Persebaran
Tanah ini banyak tersebar di Indonesia dari sumatera, Kalimantan, Sulawesi, papua dan jawa.

2. Tanah Andosol

tanah andosol
Tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik dimana terbentuk karena adanya proses vulkanisme pada gunung berapi. Tanah ini sangat subur dan baik untuk tanaman.
Karakteristik
Warna dari tanah andosol coklat keabu-an. Tanah ini sangat kaya dengan mineral, unsure hara, air dan mineral sehingga sangat baik untuk tanaman. Tanah ini sangat cocok untuk segala jenis tanaman yang ada di dunia. persebaran tanah andosol biasanya terdapat di daerah yang dekat dengan gunung berapi.
Persebaran
Di Indonesia sendiri yang merupakan daerah cincin api banyak terdapat tanah andosol seperti di daerah jawa, bali, sumatera dan nusa tenggara.

3. Tanah Entisol

tanah entisol
Tanah entisol merupakan saudara dari tanah andosol namun biasaya merupakan pelapukan dari material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti debu, pasir, lahar, dan lapili.
Karakteristik
Tanah ini juga sangat subur dan merupakan tipe tanah yang masih muda. Tanah ini biasanya ditemukan tidak jauh dari area gunung berapi bisa berupa permukaan tanah tipis yang belum memiliki lapisan tanah dan berupa gundukan pasir seperti yang ada di pantai parangteritis Jogjakarta.
Persebaran
Persebaran tanah entisol ini biasanya terdapat disekitar gunung berapi seperti di pantai parangteritis Jogjakarta, dan daerah jawa lainnya yang memiliki gunung berapi.

4. Tanah Grumusol

tanah Grumusol
Tanah grumusol terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik. Kandungan organic di dalamnya rendah karena dari batuan kapur jadi dapat disimpulkan tanah ini tidak subur dan tidak cocok untuk ditanami tanaman.
Karakteristik
Tekstur tanahnya kering dan mudah pecah terutama saat musim kemarau dan memiliki warna hitam. Ph yang dimiliki netral hingga alkalis. Tanah ini biasanya berada di permukaan yang tidak lebih dari 300 meter dari permukaan laut dan memiliki bentuk topografi datar hingga bergelombang. Perubahan suhu pada daerah yang terdapat tanah grumusol sangat nyata ketika panas dan hujan.
Persebaran
Persebarannya di Indonesia seperti di Jawa Tengah (Demak, Jepara, Pati, Rembang), Jawa Timur (Ngawi, Madiun) dan Nusa Tenggara Timur. Karena teksturnya yang kering maka akan bagus jika ditanami vegetasi kuat seperti kayu jati.

5. Tanah Humus

tanah humus
Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Mengandung banyak unsur hara dan mineral dan sangat subur.
Karakteristik
Tanah Humus sangat baik untuk melakukan cocok tanam karena kandungannya yang sangat subur dan baik untuk tanaman. Tanah ini memiliki unsur hara dan mineral yang banyak karena pelapukkan tumbuhan hingga warnanya agak kehitam hitaman.
Persebaran
Tanah ini terdapat di daerah yang ada banyak hutan. Persebarannya di Indonesia meliputi daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan sebagian wilayah dari Sulawesi.

6. Tanah Inceptisol

Tanah Inseptisol
Inceptol terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf dengan warna agak kecoklatan dan kehitaman serta campuran yang agak keabu-abuan. Tanah ini juga dapat menopang pembentukan hutan yang asri.
Karakteristik
Ciri-ciri tanah ini adalah adanya horizon kambik dimana horizon ini kurang dari 25% dari horizon selanjutnya jadi sangatlah unik. Tanah ini cocok untuk perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit.Serta untuk berbagai lahan perkebunan lainnya seperti karet.
Persebaran
Tanah inseptisol tersebar di berbagai derah di Indonesia seperti di sumatera, Kalimantan dan papua.

7. Tanah Laterit

Tanah Laterit
Tanah laterit memiliki warna merah bata karena mengandung banyak zat besi dan alumunium. Di indonesia sendiri tanah ini sepertinya cukup fimiliar di berbagai daerah, terutama di daerah desa dan perkampungan.
Karakteristik
Tanah laterit termasuk dalam jajaran tanah yang sudah tua sehingga tidak cocok untuk ditanami tumbuhan apapun dan karena kandungan yang ada di dalamnya pula.
Persebaran
Persebarannya sendiri di Indonesia meliputi Kalimantan, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

8. Tanah Latosol

tanah Latosol
Jenis tanah ini juga salah satu yang terdapat di Indonesia, tanah ini terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf.
Karakteristik
Ciri-ciri dari tanah latosol adalah warnanya yang merah hingga kuning, teksturnya lempung dan memiliki solum horizon. Persebaran tanah litosol ini berada di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan kelembapan yang tinggi pula serta pada ketinggian berkisar pada 300-1000 meter dari permukaan laut. Tanah latosol tidak terlalu subur karena mengandung zat besi dan alumunium.
Persebaran
Persebaran tanah latosol di daerah Sulawesi, lampung, Kalimantan timur dan barat, Bali dan Papua.

9. Tanah Litosol

tanah Litosol
Tanah litosol merupakan tanah yang baru mengalami perkembangan dan merupakan tanah yang masih muda. Terbentuk dari adanya perubahan iklim, topografi dan adanya vulkanisme.
Karakteristik
Untuk mengembangkan tanah ini harus dilakukan dengan cara menanam pohon supaya mendapatkan mineral dan unsur hara yang cukup. tekstur tanah litosol bermacam-macam ada yang lembut, bebatuan bahkan berpasir.
Persebaran
Biasanya terdapat pada daerah yang memiliki tingkat kecuraman tinggi seperti di bukit tinggi, nusa tenggara barat, Jawa tengah, Jawa Barat dan Sulawesi.

10. Tanah Kapur

tanah kapur
Seperti dengan namanya tanah kapur berasal dari batuan kapur yang mengalami pelapukan.
Karakteristik
Karena terbentuk dari tanah kapur maka bisa disimpulkan bahwa tanah ini tidak subur dan tidak bisa ditanami tanaman yang membutuhkan banyak air. Namun jika ditanami oleh pohon yang kuat dan tahan lama seperti pohon jati dan pohon keras lainnya.
Persebaran
Tanah kapur tersebar di daerah yang kering seperti di gunung kidul Yogyakarta, dan di daerah pegunungan kapur seperti di Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur.

11. Tanah Mergel

Tanah Mergel
Hampir sama dengan tanah kapur, jenis tanah ini juga berasal dari kapur, namun dicampur dengan berbagai bahan lainnya yang membedakan adalah ia lebih mirip seperti pasir. Tanah mergel terbentuk dari batuan kapur, pasir dan tanah liat dan mengalami pembentukan dengan bantuan hujan namun tidak merata.
Karakteristik
Tanah ini subur dan bisa ditanami oleh persawahan dan perkebunan. Selain itu juga terdapat banyak mineral dan air di dalamnya.
Persebaran
Tanah ini banyak terdapat di daerah dataran rendah seperti di Solo (Jawa Tengah), Madiun dan Kediri (Jawa Timur).

12. Tanah Organosol

tanah Organosol
Tanah organosol terbentuk dari pelapukan benda organic seperti tumbuhan, gambut dan rawa. Biasanya terdapat di daerah yang memiliki iklim basah dan memiliki curah hujan tinggi.
Karakteristik
Ketebalan dari tanah ini sangat minim hanya 0.5 mm saja dan memiliki diferensiasi horizon yang jelas, kandungan organic di dalam tanah organosol lebih dari 30% dengan tekstur lempung dan 20% untuk tanah yang berpasir. Kandungan unsur hara rendah dan memiliki tingkat kelembapan rendah (PH 0,4) saja.
Persebaran
Tanah ini biasanya ditemukan di daerah pantai dan hampir tersebar di seluruh pulau di Indonesia seperti sumatera, papua, Kalimantan, jawa, Sulawesi dan nusa tenggara.

13. Tanah Oxisol

tanah Oxisol
Tanah oxisol merupakan tanah yang kaya akan zat besi dan alumunium oksida. Tanah jenis ini juga sering kita temui di daerah tropis di Indonesia dari daerah desa hingga perkotaan.
Karakteristik
Ciri-ciri dari tanah oxisol ini antara lain adalah memiliki solum yang dangkal dan ketebalannya hanya kurang dari 1 meter saja. warnanya merah hingga kuning dan memiliki tekstur halus seperti tanah liat.
Persebaran
Biasanya terdapat di daerah beriklim tropis basah dan cocok untuk perkebunan subsisten seperti tebu, nanas, pisang dan tumbuhan lainnya.

14. Tanah Padas

tanah padas
Tanah padas sebenarnya tidak juga bisa dibilang sebagai tanah karena sangat keras hampir seperti dengan batuan.
Karakteristik
Hal ini dikarenakan kandungan air didalamnya hampir tidak ada karena tanah padas sangat padat bahkan tidak ada air. Unsur hara yang ada di dalamnya sangat rendah dan kandungan organiknya sangat rendah bahkan hampir tidak ada. Tanah padas tidak cocok digunakan untuk bercocok tanam.
Persebaran
Jenis tanah ini tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia secara merata.

15. Tanah Pasir

tanah pasir
Seperti dengan namanya tanah pasir merupakan pelapukan dari batuan pasir.  Tanah ini biasanya banyak di daerah sekitar pantai atau daerah kepulauan.
Karakteristik
Tanah pasir tidak memiliki kandungan air dan mineral karena teksturnya yang sangat lemah. Tanah pasir akan sangat mudah ditemukan di daerah yang berpasir di Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah tanah pasir terluas di dunia. Jenis tanaman yag cocok untuk tanah ini adalah umbi-umbian.
Persebaran
Hampir seluruh wilayah di Indonesia memiliki persebaran tanah pasir.

16. Tanah Podsol

tanah podsol
Tanah podsol memiliki berbagai campuran tekstur mulai pasir hingga bebatuan kecil.
Karakteristik
Ciri-ciri dari tanah podsol antara lain tidak memiliki perkembangan profil, warnanya kuning hingga kuning keabuan serta memiliki tekstur pasir hingga lempung. Kandungan organiknya sangat rendah karena terbentuk dari curah hujan yang tinggi tapi suhunya rendah.
Persebaran
Persebaran tanah ini antara lain meliputi Kalimantan utara, Sulawesi utara dan papua serta daerah lainnya yang tidak pernah kering alias selalu basah.

17. Tanah Podsolik Merah Kuning

tanah Podsolik
Tanah ini sangat mudah ditemukan di seluruh wilayah Indonesia karena persebarannya yang hampir rata.
Karakteristik
Tanah ini bewarna merah hingga kuning dan kandungan organic serta mineralnya akan sangat mudah mengalami pencucian oleh air hujan. Oleh karena itu untuk menyuburkan tanah ini harus ditanami tumbuhan yang memberikan zat organic untuk kesuburan tanah serta pupuk baik hayati maupun hewani.
Persebaran
Tanah ini dapat digunakan untuk perkebunan dan persawahan serta dapat ditemukan di Sumatera, Sulawesi, Papua, Kalimantan dan Jawa terutama jawa bagian barat.

18. Tanah Liat 

tanah liatTanah liat adalah jenis tanah yang terdiri dari campuran dari aluminium serta silikat yang memiliki diameter tidak lebih dari 4 mikrometer. Tanah liat terbentuk dari adanya proses pelapukan batuan silika yang dilakukan oleh asam karbonat dan sebagian diantaranya dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
Karakteristik
Tanah liat tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia secara merata. Biasanya digunakan untuk membuat kerajinan hingga keperluan lainnya. Tanah liat biasanya memiliki warna abu abu pekat atau hampir mengarah ke warna hitam, biasanya terdapat di bagian dalam tanah ataupun di bagian permukaan.
Persebaran
Tanah liat hampir tersebar secara merata di seluruh wilayah di Indonesia, hanya yang membedakannya adalah kedalaman tanah tersebut. Selain 18 Jenis tanah ada 10 jenis tanah lainnya yang ada di Indonesia ataupun di dunia.

Cara Merawat Tanah

Pendekatan konsep geografi yang benar akan memudahkan dalam merawat tanah. Tanah merupakan lapisan bumi yang sangat penting untuk kehidupan manusia. Oleh karena itu sangat wajib untuk merawat tanah supaya lebih subur dan tidak mudah rusak karena dapat menjadi penyebab banjir atau bencana lainnya seperti erosi tanah (Baca  :  Cara mencegah erosi tanah) dan tanah longsor (Baca : cara mencegah tanah longsor). Cara yang dapat dilakukan antara lain:
  • Melakukan pemupukan
Pemupukan yang harus dilakukan tidaklah menggunakan pupuk kimia namun menggunakan bahan organic. Seperti dengan menanami tanah dengan tumbuhan dan nantinya tumbuhan akan menghasilkan kandungan yang dibutuhkan oleh tanah. Jadi, jangan segan untuk menanam pohon ya, selain baik untuk alam karena memproduksi oksigen juga sangat baik untuk keberlangsungan kehidupan manusia.
  • Rotasi Tanaman
Lakukanlah rotasi tanaman supaya tanah tidak kehilangan keseimbangannya karena diambil beberapa zat nya saja sedangkan zat lainnya tetap ada. Rotasilah tanaman supaya tanah juga bisa menjadi lebih subur.
  • Mengolah Sampah
Bila anda memiliki sampah plastic jika sudah tidak bisa didaur ulang sebaiknya untuk membakarnya saja. hal ini dikarenakan plastik tidak mudah diuraikan dan membutuhkan waktu lama hingga 100 tahun. Jadi, bisa dibayangkan jika anda membuang sampah plastik sembarangan dan akibatnya pada kesuburan tanah.
Tanah adalah nyawa seluruh penduduk bumi, ia juga merupakan penopang langkah kita berpijak di bumi. Oleh karena itu ia wajib kita jaga bersama sama.

No comments:

Post a Comment