Sunday, September 1, 2019

Ciri ciri tanah dan tumbuhan subur,kuat,cara



10 Ciri Ciri Tanah Subur Dan Tidak SuburD

bidang pertanian, peranan tanah sangatlah penting untuk menentukan keberhasilan budidaya tanaman. Hal tersebut terjadi karena tanah sebagai media tumbuh, penyimpan unsur hara, udara, cadangan jenis jenis air dan sebagai rumah bagi mikroorganisme yang bertugas menguraikan sisa bagian tumbuhan yang telah mati untuk kembali menjadi unsur hara. Pada intinya dalam tanah terjadi berbagai proses biologis dan kimiawi yang terikat dalam satu siklus perputaran.
Berawal dari sisa tumbuhan seperti daun, ranting, akar yang membusuk terurai berkat bantuan mikroorganisme menjadi bahan organik yang akan diserap oleh tanaman untuk proses pertumbuhan. Dari sana tumbuh ranting dan daun baru, seiring berjalannya waktu mengalami penuaan kembali jatuh ke permukaan tanah begitu seterusnya sehingga membentuk sebuah siklus.
Pengertian Kesuburan Tanah
Secara umum yang dimaksud dengan kesuburan tanah adalah kondisi atau keadaan dan kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman dengan berbagai komponen yang ada didalamnya seperti biologi, kimiawi dan fisika. Banyak yang menduga bahwa kesuburan tanah sama dengan kesehatan tanah, pada kenyataan-nya tidaklah selalu demikian, karena kesehatan tanah sudah berbeda lagi cakupan pembahasan-nya.Kesehatan tanah lebih diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan tanah yang mendukung dan menjamin tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal tanpa adanya gangguan dari berbagai aspek.
Namun secara keseluruhan antara kesuburan dan kesehatan tanah sulit dibedakan karena biasanya jenis jenis tanah yang subur tentu akan membuat tanaman tumbuh sehat terlepas dari faktor bibit penyakit yang dapat saja menyerang suatu tumbuhan atau tanaman. Supaya tanaman dapat memanfaatkan fungsi dan peran tanah diperlukan keadaan tanah yang subur sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Karena peranan kesuburuan tanah yang sangat penting tersebut sehingga sebelum memulai program tanam pada lahan baru hendaknya dilakukan observasi untuk mengetahui tingkat kesuburuan suatu tanah.
Berikut adalah penjelasan mengenai Ciri Ciri Tanah Subur Dan Tidak Subur
Ciri-ciri Tanah Subur
Kesuburan tanah dapat berubah ubah tergantung dari faktor faktor yang mempengaruhinya seperti penghanyutan lapisan tanah atau erosi tanah, penyerapan salah satu unsur hara oleh satu jenis tanaman, penguapan elemen hara seperti nitrogen ke atmosfer yang akan menyebabkan kesuburan tanah menurun. Tindakan intervensi manusia seperti pemberian pupuk organik, melakukan rotasi tanaman membuat drainase dan tindakan lainnya juga dapat memberikan dampak positif bagi tanah.
Tanah yang subur merupakan impian semua manusia, tidak ada seorang pun menghendaki tanah tempat bercocok tanam menjadi tidak subur, untuk itu diperlukan pengetahuan untuk mengenal ciri ciri tanah subur yang penjelasannya sebagai berikut.
1. Memiliki Lapisan Humus Tebal
Suatu tanah yang subur dapat diketahui dengan melihat ketebalan bunga tanah atau humus. Semakin tebal maka menandakan tanah tersebut kaya dengan bahan organik dan unsur hara sehingga tanaman dapat menyerap zat hara tersebut sebagai bahan baku untuk melakukan proses fotosintesis. Ketersediaan humus juga sebagai tanda bahwa sistem drainase lahan sekitar yang baik. Humus yang tebal akan meningkatkan daya hisap tanah terhadap air, hal ini disebabkan struktur lapisan humus berongga sehingga memungkinkan air untuk masuk lebih banyak.
2. Memiliki PH Yang Netral
Tanah yang baik haruslah memiliki tingkat keasaman yang seimbang, perlu diketahui PH normal tanah berada pada kisaran 6 hingga 8 atau pada kondisi terbaik memiliki PH 6.5 hingga 7.5. Tanah dengan tingkat PH yang netral memungkinkan untuk tersedianya berbagai unsur kimiawi tanah yang seimbang.
Itulah kenapa pada kondisi tanah yang terlalu asam perlu dilakukan proses pengapuran yang tujuannya yaitu untuk mengembalikan PH tanah ke kondisi netral. Begitu juga ketika tanah bersifat terlalu basa (>PH 8) perlu diberikan Sulfur atau belerang yang terkandung pada pupuk ZA (Amonium Sulfat). Dengan PH yang netral, tumbuhan akan lebih mudah menyerap ion-ion unsur hara dan menjaga perkembangan mikroorganisme tanah.
3. Memiliki Tekstur Lempung
Tanah yang subur akan berstruktur lempung yang berfungsi untuk mengikat berbagai mineral sehingga tidak mudah hanyut terbawa air. Namun kadar lempung haruslah normal dan biasanya terletak pada lapisan tanah tengah. Selain itu juga memiliki kandungan pasir yang mencukupi, manfaatnya supaya memungkinkan terjadinya drainase dan air dapat terserap kedalam tanah dengan baik.
4. Kaya Dengan Biota Tanah
Kehadiran sejumlah makhluk hidup berukuran kecil penghuni tanah sebagai tanda bahwa didalam tanah tersebut tersedia berbagai bahan organik yang juga dibutuhkan mikroorganisme untuk menunjang hidupnya. Jadi mikrofauna dan mikroflora berperan sebagai indikator kesuburan tanah.
5. Dapat Ditumbuhi Berbagai Macam Tanaman
Salah satu tanda atau ciri suatu tanah dikatakan subur dengan memperhatikan vegetasi yang tumbuh diatasnya. Semakin banyak dan beragam jenis tanaman yang tumbuh maka semakin baik kualitas tanah tersebut. Ibaratnya seperti jika banyak gula maka akan semakin banyak semut, begitulah perumpamaan untuk mempermudah pemahaman mengenai hubungan antara kesuburan tanah dengan vegetasi.
Ciri Ciri Tanah Tidak Subur
Ketidaksuburan sebuah tanah yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi sebuah tanah yang menyebabkan tanah tidak subuh yang menjadi penyebab tanah tandus yang akan merugikan makhluk hidup yang hidup di bumi.
Berikut adalah penjelasan mengenai ciri-ciri tanah tidak subur :
1. Sedikit Vegetasi Yang Dapat Tumbuh
Jika suatu tanah hanya memiliki sedikit tanaman yang tumbuh diatasnya baik secara kuantitas jumlah ataupun kuantitas jenis, itu menandakan bahwa tanah tersebut miskin unsur hara atau bisa juga memiliki unsur hara namun tidak beragam. Contohnya tanah yang hanya mengandung salah satu unsur hara maka hanya beberapa vegetasi yang mampu bertahan hidup.
2. Memiliki PH Yang Tidak Netral
Tanah yang memilki derajat PH yang terlalu asam atau terlalu basa juga tidak baik bagi tanaman. Seperti contoh jika PH suatu tanah dibawah 6 atau diatas 8 maka pertumbuhan tanaman yang tumbuh diatasnya tidak akan seimbang karena seringkali tanah mengalami keracuan unsur Al jika tanahnya terlalu asam dan akan memiliki kadar Ca dan Molibdenum tinggi jika terlalu basa.
3. Memiliki Biota Yang Sedikit
Karena PH tanah yang tidak netral sehingga struktur kimiawi tanah juga tidak seimbang seperti contoh ketika unsur Al terlalu tinggi maka akan meracuni tanaman, jika tanaman saja dapat teracun maka begitu juga dengan mikroorganisme tanah juga akan tidak betah hidup pada kondisi seperti itu.
4. Memiliki Lapisan Humus Tipis
Jumlah humus yang sedikit bisa menandakan telah terjadi pengikisan tanah oleh air atau erosi sehingga apabila kondisi seperti ini terus berlanjut tak tertutup kemungkinan lapisan bunga tanah yang kaya dengan bahan organik tersebut akan habis terkikis dan hanya menyisahkan lapisan tanah yang tidak subur dan miskin hara. Selain faktor erosi atau pengikisan oleh air, lapisan humus yang tipis juga bisa terjadi karena sedikitnya vegetasi yang tumbuh ditanah itu. Sebelumnya sudah pernah dijelaskan bahwa humus terbentuk dari proses pelapukan material organik seperti daun, ranting, akar yang lapuk. (baca : cara mencegah erosi tanah)
5. Memiliki Tekstur Keras
Pembahasan ini sebenarnya masih lanjutan dari pengikisan lapisan humus oleh air yang mana pada akhirnya hanya menyisahkan lapisan atmosfer pada tanah tengah yang bersifat keras. Profile tanah terdiri atas beberapa horizon. Horizon O merupakan tempat lapisan humus, ketika horizon O ini hanyut terbawa air maka yang tersisa tinggal horizon A yang sifatnya kurang subur dan keras.
Dengan memahami semua tanda dan ciri tanah yang subur dan tidak subur maka seseorang dapat menentukan jenis tindakan apa yang akan diambil. Mengetahui kondisi tanah akan memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai keadaan keseluruhan suatu tanah. Hal hal yang telah dijelaskan diatas dapat digunakan sebagai paduan dasar sebelum bercocok tanam sehingga diharapkan akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Tanah adalah sebuah kerak bumi yang terdiri dari mineral dan macam macam organik.
Menurur, wikpedia 'tanah dalam bahasa yunaninya adalah pedon, sedangkan dalam bahasa latinya adalah solum.
Tanah sangat berperan penting dalam kehidupan makhluk hidup di dunia ini, selain berfungsi sebagai alat untuk pengakaran bagai para tumbuhan, juga untuk penumpang hidup manusia dalam melakukan segala aktifis sehari harinya.
Ciri Ciri Tanah yang Subur
Tanah yang subur adalah tanah yang banyak mengandung zat organik, unsur hara, dan kandungan zat lain yang menyebabkan kelangsungan kesuburan tanah tersebut. Disini dwisangpetani akan menjelaskan secara rinci, ciri ciri tanah yang subur, sesuai pengalaman saya.
Tanah yang di katakan subur adalah tanah yang mempunyai ketentuan sebagai berikut :
1. Tanah tersebut mengandung biota tanah, yaitu makrofaona dan mikroflora






penerbit gbr,www.k-link.co.id












penerbit gbr,www.k-link.co.id
Makrofauna, adalah, sklompok sepesies biota tanah yang terdiri dari jasad hidup, begitu banyaknya sehigga belum bisa terindentifikasi oleh peneliti. Berbagai macam sepesies jazad hidup tersebut, peka terhadap perubahan lingkungan, praktek pengolahan tanah serta tanam, sehingga keanekaragam biota (makrofaona, mikrofaoma, mezofaona) digunakan sebagai petunjuk terjadinya proses degradasi atau rehabilitasi tanah. Sehingga dekomposisi dalam tanah akan mudah gembur dan subur karena adanya biota jazat hidup.
Mikroflora, adalah sebuah jazat renik yang sangat kecil dan tidak terlihat oleh mata, biasanya para ahli menggunakan alat bantu yaitu mikroscop. Menurut sigee (2005) dalam yuhana.at .al (2011), mikroflora merupakan sebuah mikroorganisme "seperti tumbuhan", yang hidup pada suatu substrat terendam air termasuk di dalamnya adalah alga mikroskopis bakteri. Yang penempatanya di daerah tanah yang gembur, jarang di tanah yang gersqng, dangkal dan berkapur. Jadi secara otomatis tanah yang di tempati jazad renik tersebut sangatlah subur.
2. Memiliki struktur kandungan humus





penerbit gbr.www.anggraeni.com
Humus, adalah lapukan dari batang, ranting, daun dan pohon, yang membusuk dikarenakan terjadi perombakan organisme dalam tanah. Secara kimia, humus di definisikan sebagai suatu komplek organik makromolekuler, yang mempunyai banyak kandungan seperti, fenol asam karboksilat dan alifatikhidrosida. Humus memiliki kontribusi terbesar terhadap kelangsungan kesuburan tanah, biasanya tanah yang mengandung humus berwarna coklat pekat(tua). Senyawa humus juga berperan penting dalam menghasilkan pengikatan toksit dalam air dan tanah.
3. Mengandung PH yang setabil
Untuk tanah yang berkualitas kesuburanya super, kandungan PH nya setabil dalam arti, 'tidak terlalau banyak, atau terlalau sedikit. Adapun kandungan utuk jenis tanah yang subur di definisikan sebagai berikut, " PH yang identik dengan tanah subur berkisar, tidak kurang dari " 6,80' dan tidak lebih dari, "7,20'. Sehingga unsur hara dan senyawa yang penting dapat di serap oleh tanaman.
Utuk tanah yang PH nya terlalu asam yaitu berkisar, " 6,80' ke bawah, bisa di netralisirkan atau di normalkan sehingga mendekati, 7, yaitu dengan cara menambahkan "CaCO3" sehingga kandungan PH pada tanah bisa normal.
Berikut adalah contoh PH dalam jenis tanaman, yang di antaranya"
Tanah liat, tanah jenis ini mempunyai kandungan kaya akan makanan untuk tanaman, cuma sayangnya 0², tidak bisa masuk menembus tanah ini sehingga tidak bisa di serap tumbuhan.
Tanah pasir, jenis tanah ini sebetulnya bagus, cuman susah untuk mengikat air, sehingga fenomenanya tanah menjadi mudah kering dan gersang.
Jadi kesimpulanya, tanah perpaduan antara tanah liat dan pasir, itu sangatlah bagus dan subur, yang berfungsi untuk kelangsungan akar tunggang ,karena letak posisi tanah liat berpasir ini letaknya di dalam , kurang lebih 1-2 m dari permukaan tanah.
Cara mengukur pH pakai air cuka jika berbusa berarti asam di atas 7,kalau tidak berbusa berarti di bawah 7.
Kekurangan unsur hara bagi tanaman akan menimbulkan gejala yang berbeda-beda antara lain :
1. Kalsium (Ca)
- Klorosis pada bagian daun muda
- Rontoknya daun
- Tanaman kerdil
- Akar menghitam
Peranan Kalsium dalaam tanaman antara lain adalah penting dalam sintesis pectin pada lamella tengah dinding sel, terutama metabolisme atau pembentukan inti sel dan mitokondria serta dibutuhkan sedikit dalam katalis. Defisiensi unsure ini menyebabkan deteriorasi yang cepat dan kematian tanaman.
2. Kalium
- Ditunjukkan dengan bercak klorosis daun tua yang menyebar ke daun tua
- Area nekrotik berkembang sepanjang garis dan di ujung daun menyebar menjadi hitam
- Defisiensi Kalium menyebabkan pengurangan pertumbuhan batang, batang lunak dan tidak tahan terhadap serangan patogen
Kalium berperan sebagai activator dari berbagai nzim yang esensial dalam reaksi-reaksi fotosintesis dan respirasi, serta untuk enzim yang terlibat dalam sintesis protein dan pati. Kalium sangat penting dalam seluruh metabolisme tanaman.
3. Nitrogen
- Klorosis pada daun tua, menjadi kuning
- Klorosis menyebar dari daun tua ke daun uda
- Perkembangan antosianin batang, pembuluh daun dan tangkai menjadi merah atau ungu
Peranan Nitrogen dalam tanaman adalah bahwa Nitrogen adalah merupakan komponen protein, asam-asam nukleat, dan beberapa substansi penting.
4. Fosfor
- Kehilangan daun-daun tua, perkembangn antosianin batang dan pembuluh daun
- Jika keadaan parah, daerah nekrotis berkembang ke beberapa daerah tanaman
- Tampak pertama pada daun-daun tua karena banyak Fosfor yang terurai
- Daun cenderung menjadi lebih gelap atau klorosis menyebar ke pembuluh daun dan lamella
- Karbohidrat terlarut terakumulasi
- Kenaikan secara mendadak pada aktivitas enzim fosfatase, dapat dihubungkan dengan mobilisasi dan penggunaan kembali fosfat yang tersedia
- Dormansi tunas lateral, yang juga berhubungan dengan defisiensi Nitrogen.
Fosfor sangat penting sebagai bagian struktur beberapa campuran seperti asam-asam nukleat dan fosfolipid serta berperan dalam metabolisme energi.
5. Magnesium (Mg)
- Perkembangan klorosis dalam pembuluh
- Tampak pigmen merah, orange, kuning, atau ungu
- Dalam keadaan sangat kekurangan Mg tampak bintik-bintik nekrosis
- Tampak pertama kali pada daun tua.
6. Sulfur (S)
-. Menyebabkan penyakit kuning pada tanaman
- Daun menguning dimulai dari daun termuda
- Mengganggu metabolisme
VII. KESIMPULAN
Genetik mempengaruhi pertumbuhan tanaman
Media tanaman mempengaruhi tanaman
Pupuk mutiara rasio mempengaruhinya harus besar tanaman
Pupuk daun bisa mempengaruhi tanaman unsur hara
1. Tanaman yang dipupuk pertumbuhannya jauh lebih baik daripada yang tidak dipupuk karena unsur hara yang diperlukan tersedia; unsur N, P, K merupakan unsur esensial makro yang mutlak dibutuhkan tanaman.
2. Kalium berperan sebagai activator dari berbagai enzim yang esensial dalam reaksi-reaksi fotosintesis dan respirasi, serta untuk enzim yang terlibat dalam sintesis protein dan pati. Kalium sangat penting dalam seluruh metabolisme tanaman.
3. Peranan Nitrogen dalam tanaman adalah bahwa Nitrogen adalah merupakan komponen protein, asam-asam nukleat, dan beberapa substansi penting.
4. Fosfor sangat penting sebagai bagian struktur beberapa campuran seperti asam-asam nukleat dan fosfolipid serta berperan dalam metabolisme energi.
sehingga jika kadar bahan organik tanah menurun, kemampuan tanah dalam mendukung produktivitas tanaman juga menurun. Menurunnya kadar bahan organik merupakan salah satu bentuk kerusakan tanah yang umum terjadi.
semakin tinggi bahan oerganik tanah maka KTK tanah akan semakin tinggi
Perkembangbiakan generatif perpaduan antara sifat wanita dan pria
Tanaman C4 jagung,C3 jagung,c2 ada jenis ny
Size effect adalah ukuran tertentu yang berhubungan dengan kemampuan tanaman mengatur penyerapan, suplai dan alokasi makanan.Endogenous timing adalah umur tertentu yang secara genetis berhubungan dengan kesiapannya untuk berbunga
Kadar lengas tanah sering disebut sebagai kandungan air (moisture) yang terdapat dalam pori tanah. Satuan untuk menyatakan kadar lengas tanah dapat berupa persen berat atau persen volume. Berkaitan dengan istilah air dalam tanah, Handayani (2009) mengemukakan bahwa secara umum dikenal 3 jenis, yaitu:
1) Lengas tanah (soil moisture) adalah air dalam bentuk campuran gas (uap air) dan cairan.
2) Air tanah (soil water) yaitu air dalam bentuk cair dalam tanah, sampai lapisan kedap air.
3) Air tanah dalam (ground water) yaitu lapisan air tanah kontinu yang berada ditanah bagian dalam.
Untuk mengetahui kapasitas air total dalam tanah atau kapasitas air maksimum dicari dengan mengoven tanah yang jenuh air. Pada kondisi ini energi potensial bebas air atau yang diukur sebagai tegangan air dalam suatu tinggi kolom air (pF) senilai 0 (0). Besarnya nilai energi potensial bebas (pF) sebesar 2,54. Sedangkan titik layu permanen diperoleh pada saat nilai pF sebesar 4,2. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data didapatakan kelompok kamibahwa kadar lengas lahan penanaman jagung dengan perlakuan pupuk kandangtanah di Jumantono sebesar 15,74%
Ketersediaan air dalam tanah dipengarhi oleh: banyaknya curah hujan atau irigasi, kemampuan tanah menahan air, besarnya evapotranspirasi, tingginya muka air tanah, kadar bahan organik tanah, senyawa kimiawi atau kandungan garam-garam, dan kedalaman solum tanah atu lapisan tanah.
Faktor yang mempengaruhi KPK tanah diantaranya adalah :
1) Tekstur tanah, semakin halus tekstur tanah, makin tinggi nilai KPKnya
2) Macam koloid, ketidakseragaman klei dan humus merupakan faktor penting dalam kesuburan
3) Persentase kejenuhan basa
4) Reaksi tanah, pada prinsipnya semakin banyak pH suatu tanah, makin tinggi pula kapasitas tukar kationnya
5) Kadar bahan organuk, makin tinggi kadar bahan organuk tanah, maka makin tinggi pula KPKnya.
Kemampuan tanah untuk menyimpan air salah satunya air hujan menentukan juga spesies apa yang tumbuh.
Kemampuan tanah untuk menyimpan air salah satunya air hujan menentukan juga spesies apa yang tumbuh.keberadaan bahan organik, diantaranya granulasi tanah, kemampuan dalam menyimpan air, dan mengikat hara sekaligus sebagai sumber hara untuk tanaman.Faktor – faktor yang mempengaruhi bahan organik adalah tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut, populasi mikroba tanah, keadaan drainase tanah, curah hujan, suhu, dan pengelolaan tanah. Komposisi atau susunan jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan binatang.
jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan binatang. Pada umumnya jaringan binatang akan lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan.tumbuhan sebagian besar tersusun dari air yang beragam dari 60-90% dan rata-rata sekitar 75%. Bagian padatan sekitar 25% dari hidrat arang 60%, protein 10%, lignin 10-30% dan lemak 1-8%. Ditinjau dari susunan unsur karbon merupakan bagian yang terbesar (44%) disusul oleh oksigen (40%), hidrogen dan abu masing-masing sekitar 8%. Susunan abu itu sendiri terdiri dari seluruh unsur hara yang diserap dan diperlukan tanaman kecuali C, H dan O. Semakin banyak tipe vegetasinya, populasi mikrobia tanah, maka semakin banyak bahan organiknya. Dan bila drainase baik, curah hujan dan suhu sesuai dan pengelolaan baik maka bahan organik juga akan tersedia semakin banyak.alfisols adalah rendah sesuai dengan harkat pada kandungan C-organiknya yang dapat diketahui dari tabel pengharkatan kandungan C-organik.pembentukan protein (Hanafiah 2005). Menurut Hardjowigeno (2003) Nitrogen dalam tanah berasal dari :
1) Bahan Organik Tanah : Bahan organik halus dan bahan organik kasar
2) Pengikatan oleh mikroorganisme dari N udara
3) Pupuk
4) Air Hujan
Hilangnya N dari tanah disebabkan karena digunakan oleh tanaman atau mikroorganisme. Kandungan N total umumnya berkisar antara 2000 – 4000 kg/ha pada lapisan 0 – 20 cm tetapi tersedia bagi tanaman hanya kurang 3 % dari jumlah tersebut (Hardjowigeno 2003). Manfaat dari Nitrogen adalah untuk memacu pertumbuhan tanaman pada fase vegetatif, serta berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim, dan persenyawaan lain.Nitrogen terdapat di dalam tanah dalam bentuk organik dan anorganik. Bentuk-bentuk organik meliputi NH4, NO3, NO2, N2O dan unsur N. Tanaman menyerap unsur ini terutama dalam bentuk NO3, namun bentuk lain yang juga dapat menyerap adalah NH4, dan urea (CO(N2))2 dalam bentuk NO3.Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kandungan fosfor di lokasi penanaman sebesar 62,5 hal ini
akhirnya destilat dititrasi. nitrogen dalam bentuk nitrat diekstraksi dengan air, direduksi dengan devarda alloy, didestilasi dan ahirnya dititrasi.Amonium sulfat sulfat
mungkin dikarenakan perbandingan kedua anion ini sangat dipengaruhi oleh pH tanah. Pada pH 5,0 hampir tidak diketemukan HPO42- dan pada PH 9,0 tidak terdapat H2PO4-. Sementara itu, pada pH antara 6,5 sampai 7,0 perbandingan keduanya relatif hampir sama.Nilai K di dalam tanah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain suhu, kelembaban tanah, kandungan bahan organik, mikrobia pengikat unsur tersebut dari udara, pupuk kandang maupun pupuk buatan, hasil fiksasi dan limbah industri. Beberapa tipe tanah mempunyai kandungan kalium yang melimpah. Kalium dalam tanah ditemukan dalam mineral-mineral yang terlapuk dan melepaskan ion-ion kalium. Ion-ion adsorpsi pada kation tertukar dan cepat tersedia untuk diserap tanaman Tanah-tanah organik mengandung sedikit Kalium.penambahan basa berlebih dan akhirnya destilat dititrasi.K yang tersedia di dalam tanah sedikit. Ketersediaan K di dalam tanah tersedia dengan beberapa faktor yaitu suhu, kelembaban tanah, kanddungan bahan organik, mikrobia pengikat unsur dari udara, pupuk kandang dan pupuk buatan.K tersedia di dalam tanah dapat dilakukan dengan menggunakan larutan amonium dan menambah larutan LiCl2 . Analisis pH Tanah
a. Hasil Pengamatan
Tabel 4.2.9 Hasil Pengamatan pH tanah
pH
Nilai
H2O
5,6
Sumber: Logbook
b. Pembahasan
pH adalah tingkat keasaman atau kebasaan suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. pH tanah atau tepatnya pH larutan tanah sangat penting karena larutan tanah mengandung unsur hara seperti Nitrogen (N), Potassium/kalium (K), dan Pospor (P) dimana tanaman membutuhkan dalam jumlah tertentu untuk tumbuh, berkembang, dan bertahan terhadap penyakit.Pada tanah masam, tanaman mempunyai kemungkinan yang besar untuk teracuni logam berat yang pada akhirnya dapat mati karena keracunan tersebut.Sebaliknya amonium (NH/) bermuatan positif sehingga terikat oleh kaloid tanah, dan tidak mudah tercuci. Amonium baru dapat dimanfaatkan oleh tanaman melalui pertukaran ion.Setiap tanaman sedikitnya membutuhkan 16 unsur hara agar pertumbuhannya normal. Hara tersebut dapat berasal dari tanah maupun udara.Phosphor mempunyai kegunaan yang penting bagi pertumbuhan tanaman karrena berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar terutama pada awal-awal pertumbuhan, mempercepat pembungaan, pemasakan biji dan buah. Fosfor merupakan unsur hara yang mobil pergerakannya di dalam jaringan.Warna kompleks fosfovanadomolibdat lebih stabil dibandingkan warna kompleks biru-molibdem.Peran P yang istimewa adalah proses penangkapan energi cahaya matahari dan kemudian mengubahnya menjadi energi biokimia. P merupakan komponen penyusun membran sel tanaman, penyusun enzim-enzim, penyusun co-enzim, nukleotida (bahan penyusun asam nukleat),.Tanaman menyerap kalium dalam bentuk ion K+. Kalium di dalam tanah ada dalam berbagai bentuk, yang potensi penyerapannya untuk setiap tanaman berbeda-beda. Ion-ion K+ di dalam air tanah dan ion-ion K+ yang di adsorpsi, dapat langsung diserap. Di samping itu tanah mengandung juga persediaan mineral tertentu dalm bentuk berbagai macam silikat, dimana kalium membebaskan diri sebagai akibat dari pengaruh iklim. Persediaan mineral dalam bentuk kalium ini terutama penting bagi tanah liat dari laut yang masih muda. Bertambah banyak persediaan ini di dalam tanah, maka akan lebih banyak pula kalium di bebaskan sebagai akibat dari pengaruh iklim yang diserap oleh tanaman.
Dari hasil pengamatan didapatkan kandungan K jaringan dalam tanaman sebesar 9,5714 hal ini di pengaruhi faktor-faktor tersebut antara lain suhu, kelembaban tanah, kandungan bahan organik, mikrobia pengikat unsur tersebut dari udara, pupuk kandang maupun pupuk buatan, hasil fiksasi dan limbah industri. Namun, keberadaan unsur tersebut juga dipengaruhi oleh banyak hal yang membuat unsur tersebut sedikit atau bahkan menjadi tidak tersedia untuk tanaman, misalnya karna pencucian atau pelindian dan terikat oleh unsur lain yang menyebabkan tanah masam tau tidak dapat diserap oleh akar tanaman (Altieri 2010).
Amonium sulfat sulfat menurut Hakim (2006), merupakan suatu zat yang dipergunakan dalam mencari kadar K tersedia dalam tanah, lebih tepatnya digunakan di dalam proses perkolasi.Kalium merupakan unsur hara ketiga setelah Nitrogen dan Fosfor yang diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K+. Muatan positif dari Kalium akan membantu menetralisir muatan listrik yang disebabkan oleh muatan negatif Nitrat, Fosfat, atau unsur lainnya. Hakim (2006), menyatakan bahwa ketersediaan Kalium merupakan Kalium yang dapat dipertukarkan dan dapat diserap tanaman yang tergantung penambahan dari luar, fiksasi oleh tanahnya sendiri dan adanya penambahan dari kaliumnya sendiri.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kadar lengas tanah merupakan salah satu faktor yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
2. Dalam pengamatan kadar lengas tanah diketahui bahwa ketersediaan air dalam tanah sedikit yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman ,hal ini ditunjukkan dengan kadar lengas rata-rata 11,74 %
3. Kapasitas tukar kation tanah sebesar 1,6cmol(+)/kg menunjukkan KTK yang rendah sehingga daya jerap (ikat) kationrendah dan didalam tanah tercipta kurang subur
4. Faktor yang mempengaruhi KTK antara lain tipe klei,kandungan bahan organik,dan pH tanah.
5. Kandungan N yaitu sebesar 11,064 %,salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah keadaan mikroorganisme penambat nitrogen.
6. Kandungan P dalam tanah adalah 0,772 hal ini kurang baik karena P merupakan unsur hara makro sehingga dibutuhkan oleh tanman dalam jumlah besar.
7. K dalam tanah rendah yaitu sebesar 0,065 % ,hal ini buruk bagi tanaman karena kandungan unsur K dalam tanah mempunyai sifat antagonis dengan unsur lain sehingga apabila kandungannya rendah maka akan terdesak oleh unsur lain.
8. Tanah ini merupakan tanah masam dengan pH tanahnya sebesar 5,6. Tanah yang masam mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan mikroorganisme tanah dan tingkat keracunan oleh Al dan Fe tinggi.
9. Hasil analisis Nitrogen jaringan tanaman menunjukkan tanaman 7,28 %.N berpengaruh pada pembentukan klorofil dan protein.
10. Hasil analisis P jaringan tanaman menunjukan nilai pada 23,869 .Hal ini menunjukkan kandunag P yang redah sehingga akan mepengaruhi pembentukkan energi.
11. Hasil analisis K jaringan tanaman pada 9,5714 nilai tersebut tergololong menyebabkan reaksi didalam tanaman berjalan karena K merupakan aktivator enzim.
SARAN
1. Perlunya pendampingan praktikan secara intensif baik didalam praktikum lapang , laboratorium dan penyusunan laporan sehingga para praktikan benar-benar mengetahui inti dari kegiatan praktikum sehingga para praktikan mendapatkan suatu pengetahuan baru.
2. Untuk peningkatan kesuburan tanah Alfisol ini terlebih dahulu dalam hal kesuburan fisika dan kimia tanahnya, maka perlu pengolahan tanah dengan menambahkan bahan organik dengan C/N < 200, dan perlunya penambahan pupuk-pupuk anorganik ketika akan dilakukan proses budidaya tanaman supaya menghasilkan output yang maksimal.

No comments:

Post a Comment