Autotrof dan Heterotrof

Organisme hidup dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan pemenuhan energinya, yaitu autotrof dan heterotrof. Autotrof adalah organisme yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan makanannya sendiri. Organisme yang tergolong autotrof hanya membutuhkan karbondioksida dan senyawa nitrogen anorganik sederhana guna menghasilkan makanannya tersebut. Tidak hanya itu, organisme ini bahkan bisa menghasilkan nutrisi organik dari anorganik tersebut. Organisme yang termasuk dalam autotrof adalah tanaman. Hal ini dikarenakan tanaman dapat memproduksi makananya sendiri melalui proses yang dikenal dengan fotosintesis. Autotrof ini dianggap sebagai produsen karena bisa membentuk tingkat dasar dari rantai makanan.
Setelah mengetahui makna autotrof, selanjutnya yaitu heterotrof. Heterotrof adalah organisme yang tidak bisa menghasilkan makanannya sendiri. Organisme ini masih bergantung pada organisme lain untuk bisa mendapatkan makanannya. Dengan demikian, heterotrof membutuhkan senyawa organik kompleks dari hewan atau tanaman lainnya. Senyawa tersebut contohnya karbon dan nitrogen. Karena kemampuannya yang tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri, maka organisme ini berada pada tingkat sekunder atau tersier.

Tabel Perbandingan

KLASIFIKASI AUTOTROF
AutotrofHeterotrof
DefinisiOrganisme yang mampu memproduksi makanannya sendiri dengan menghasilkan senyawa orbanik dari anorganik.Organisme yang tidak bisa memproduksi makanannya sendiri dan masih membutuhkan senyawa organik kompleks dari organisme lain.
Produksi makananMemproduksi sendiriTidak memproduksi makanan sendiri/ masih membutuhkan organisme lain.
Tingkatan rantai makananUtamaKedua dan ketiga
Tipe/ kategoriFototrof dan kemoautotrofFototrof dan kemoautotrof
ContohTanaman, alga dan bakteriManusia dan hewan tertentu yang dikelompokkan dalam (herbivora, karnivora, omnivora, pengurai, detritivor).

Autotrof diklasifikasikan lagi menjadi dua macam, yaitu:
  1. Fototrof
Fototrof adalah organisme yang memanfaatkan sinar matahari untuk memproduksi makanannya sebagai sumber energi. Cahaya matahari dimanfaatkan untuk mengubah karbondioksida dan air menjadi bahan organik. Senyawa organik tersebut nantinya digunakan untuk membangun strukturnya. Organisme ini juga bisa memberikan nutrisi pada semua bentuk makhluk hidup. Di lingkungan darat, organisme fototrof ini paling dominan, sementara di lingkungan air contohnya antara lain ganggang, protista, fitoplankton dan bakteri.
  1. Kemoautotrof
Jenis ini berbeda dengan fototrof, kemoautotrof memperoleh energinya dengan memanfaatkan energi dari reaksi kimia. Hal ini dilakukan dengan mengubah bahan anorganik menjadi organik. Pembuatan makanan disini membutuhkan oksigen atau yang disebut dengan aerob. Sementara penamaan organismenya sesuai dengan medianya contohnya bakteri sulfur, bakteri nitrogen, dll.
KLASIFIKASI HETEROTROF
Sama seperti organisme autotrof, heterotrof juga diklasifikasi menjadi dua macam yaitu fototrof dan kemoautotrof. Heterotrof juga disebut sebagai konsumen. Mereka tidak dapat memproduksi makanannya sendiri tanpa autotrof. Hal ini bisa diperoleh secara langsung maupun tidak langsung. Organisme heterotof ini dibedakan berdasarkan beberapa kelompok berdasarkan jenis makanannya, yaitu:
  1. Herbivora
Hewan yang hanya memakan tumbuhan saja. Dalam rantai makanan, kelompok hewan jenis ini biasanya bertindak sebagai konsumen. Hewan herbivora contohnya kambing, sapi, belalang, kupu- kupu, kerbau, dll.
  1. Karnivora
Karnivora adalah hewan pemakan daging saja atau yang memakan hewan lainnya. Kelompok hewan yang termasuk dalam jenis ini adalah serigala, ular, elang, singa, harimau, dll.
  1. Omnivora
Omnivora ini adalah jenis makhluk hidup pemakan hewan dan tumbuhan atau biasa disebut dengan pemakan segalanya. Kelompok yang termasuk dalam jenis ini adalah manusia dan beruang.
  1. Pengurai
Pengurai ini adalah jenis organisme yang memecah bahan organik dengan mengeluarkan enzim, contohnya enzim.
  1. Detritivor
Merupakan jenis organisme yang memakan sisa- sia tanaman dan hewan yang sudah mati, contohnya cacing tanah.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan autotrof dan heterotof beserta klasifikasinya. Disamping itu, sudah disertakan juga contoh dari organismenya untuk memudahkan 
Pengertian Lentisel – Pada kesempatan ini kami akan berbagi materi biologi seputar pengertian lentisel. Sebagaimana diketahui bersama bahwa sebagai makhluk hidup, dalam hal ini tumbuhan, tentunya memiliki ciri-ciri yaitu bernafas dan melakukan fotosintesis (khusus tumbuhan hijau). Dalam proses pernapasan tumbuhan, terdapat beberapa bagian atau organ tumbuhan yang berperan, yaitu diantaranya daun, akar, dan batang. Di daun tumbuhan ada lubang kecil yang berukuran mikro yang digunakan sebagai celah pernapasan tumbuhan, dan juga di bagian batang daun juga terdapat celah atau ubang yang berukuran mikro yakni lentisel.Pengertian Lentisel
Pengertian Lentisel
Pengertian Umum Lentisel adalah celah pada batang yang berfungsi untuk pertukaran gas seperti fungsi stoma pada daun.
Dalam Biologi, pengertian Lentisel (lenticels) adalah Bentuk pori-pori yang menonjol, biasanya berbentuk lonjong, yang terbentuk pada cabang-cabang berkayu, terjadi jika lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus dimana memungkinkan pertukaran gas antara bagian dalam cabang dan luar (atmosfer).
Batang tumbuhan yang biasanya terdapat lentisel di dalamnya yaitu batang yang bercirikan memiliki struktur bergabus dan terlihat berwarna kehijauan. Namun kini juga telah diketahui bahwa lentisel sebenarnya juga terdapat pada akar, seperti penjelasan yang terdapat dalam jurnal Onrizal (2005), di jelasakan bahwa akar merupakan organ yang kontak secara langsung dengan lingkungan salin, oleh karena itu akar merupakan suatu struktur dan berfungsi mengatur pengambilan dan transfor ion. Akar merupakan barrier utama terhadap pergerakan larutan ke dalam tumbuhan dan sebagai hasilnya konsentrasi ion yang diantarkan ke tunas sangat berbeda dari konsentrasi ion pada medium eksternal.
Fungsi Lentisel
  1. Membantu proses pertuakaran gas antara udara yang bebas di atmosfer dengan jaringan hidup pada batang serta akar.
  2. Membantu proses pernapasan pada batang.
  3. Membantu proses perkembangan pada batang.
Pernapasan pada tumbuhan terjadi juga pada batang. Di batang, oksigen (O2) masuk ke batang melalui lentisel, kemudian beredar secara difusi melalui ruang antar sel dan berdifusi ke sel-sel lainnya. Sisa pernapasan, yaitu karbondioksida (CO2) dikeluarkan melalui lentisel. Keluar masuknya udara pernapasan ini terjadi secara difusi.
Jenis Jenis Lentisel
Lentisel umum ditemukan pada periderm akar dan batang. Ukurannya berkisar antara yang kecil yang hampir tak kasat mata sampai yang sepanjang satu senti meter. Lentisel tersusun dalam deretan  atau ditemukan sendiri-sendiri secara terpisah. Felogen sinambung dengan felogen periderm di sampingnya, namun agak melengkung ke dalam sehingga tampak bertempat lebih dalam. Jaringan renggang yang terbentuk oleh felogen lentisel ke arah luar adalah jaringan pengisi atau pelengkap. Jaringan yang terbentuk ke arah dalam adalah feloderm (hidayat, 1995).
Pada dikotil dibedakan tiga jenis lentisel.
  1. Yang pertama yang paling sederhana dan memiliki jaringan pengisi terdiri dari sel bersuberin. Jaringan ini cukup kompak dan memperlihatkan lapisan tumbuh. Jaringan pengisi yang berdinding tipis itu terbentuk di waktu dini, sedangkan jaringan pengisi  berdinding tebal dan lebah kompak berkembang kemudian. Contoh, Persea, Magnolia, Salix.
  2. Lentisel  jenis kedua terdiri dari sekumpulan sel yang tersusun renggang tak bersuberin  yang diakhir musim tumbuh yang diikuti dengan pembentukn lapisan sel bersuberin yang lebih kompak. Contuoh, Quercus,Sambucus,dan Tilia.
  3. Jenis ketiga menunjukan spesialisasi tertinggi. Jaringan pengisi berlapis-lapis, karena jaringan renggang tak bersuberin tersusun bergantian secara teratur dengan jaringan kompak bersuberin. Jaringan kompak membentuk lapisan penutup, masing-masing setebal beberapa sel, jaringan ini menahan jaringan renggang yang juga beberapa sel tebalnya.