Tuesday, December 3, 2019

Cara tips dan trik tumbuhan

Node dan internode
Node adalah daerah pada batang dimana tunas biasanya muncul. Node atau buku-buku merupakan jaringan meristematik dimana terdapat aktivitas pembelahan sel yang menghasilkan tunas lateral, daun, cabang atau bunga.

Node dan internode pada batang (*)
Daerah diantara dua node disebut sebagai internode atau ruas. Internode inilah yang akan memanjang sehingga tanaman bertambah tinggi. Modifikasi batang dalam tanah juga memiliki node dan internode sehingga bagian tersebut dapat tumbuh tunas, cabang ataupun akar.

Node dan internode pada rimpang (**)
Faktor yang berpengaruh terhadap pemanjangan internode :
  • Normalnya, panjang internode ditentukan secara genetik dari tumbuhan bersangkutan. Internode yang paling pendek ditemukan pada tumbuhan yang ber-roset misalnya sawi (Brassica sinensis), akibatnya daun yang tumbuh dari node bertumpuk membentuk roset. Internode yang sangat panjang misalnya pada Dioscorea esculenta.
  • Kesuburan tanah yang minim akan mengurangi panjang internode dan sebaliknya. Aplikasi pupuk dengan kadar nitrogen yang tinggi akan membuat internode lebih panjang.
  • Kekurangan cahaya akan membuat internode lebih panjang dari kondisi normalnya atau lazim disebut dengan etiolasi.
  • Energi yang terbagi antarbagian tanaman. Bila energi terbagi dengan pertumbuhan dan perkembangan bunga atau buah maka akan mengurangi panjang internode.
  • Zat pengatur tumbuh dan herbisida juga dapat berpengaruh terhadap panjang internode.
Node dan internode penting dalam pemeliharaan dan perbanyakan tanaman
Mengetahui letak node pada batang sangat penting dalam proses pemeliharaan tanaman misalnya pada pemangkasan dan perbanyakan secara vegetatif.

Pemangkasan tepat diatas node
Saat melakukan pemangkasan atau perempelan bagian tanaman, maka usahakan bagian yang terpotong tepat diatas node. Dengan demikian dari node tersebut akan segera tumbuh tunas baru. Jika pemotongan dilakukan pada bagian bawah dari node, internode (ruas) yang tersisa kemungkinan besar akan rusak dan membusuk. Hal ini akan menjadi jalan masuk bagi patogen penyakit yang akan membunuh seluruh tanaman.
Pada perbanyakan tanaman secara vegetatif melalui stek batang, posisi node juga sangat penting. Setidaknya ada dua node yang harus ada yaitu node yang berada dalam tanah untuk menumbuhkan perakaran dan node pada bagian atas tanah sebagai tempat keluarnya cabang atau tunas. Seperti halnya pada pemangkasan,  pemotongan yang menyisakan internode yang terlalu panjang diatas node, entah itu bagian atas tanah atau dibawah tanah, bagian ini akan rusak dan menjadi akses patogen penyakit menginvasi tanaman.
Hal yang berbeda terjadi pada proses grafting atau menyambung tanaman. Penyambungan dilakukan dengan menggunakan dua batang yang diameternya hampir sama. Karena itu kita memotong bukan lagi dekat node tetapi di pertengahan internode agar persambungan tepat lurus. Jika penyambungan dilakukan pada bagian node, kemungkinan sambungan akan gagal karena tidak lurus.

Monokotil dan Dikotil – Ciri Dari Tumbuhan Monokotil, Dan Dikotil Paling Lengkap

Posted on 

Daftar Isi Artikel :

Ciri Dari Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil Paling Lengkap

ekosistem.co.id -Terkait ciri dari tumbuhan monokotil dan dikotil bisa diamati dalam morfologi organ. Misalnya pertulangan daun, kambium batang, jumlah mahkota bunga, dan masih banyak yang lainnya.
Perbedaan antara tumbuhan monokotil dan dikotil menjadi dasar utama dalam klasifikasi berdasarkan jumlah kotiledonnya. Kotiledon telah dijelaskan bahwa daun lembaga yang memiliki fungsi menyimpan nutrisi untuk calon embrio. Nutrisi tersebut akan dimanfaatkan hingga embrio pada biji telah tumbuh menjadi individu baru dengan daun -daun yang dapat memproduksi makanan untuk tubuhnya sendiri melalui proses metabolisme fotosintesis.

Inilah Ciri-Ciri Tumbuhan Dikotil

  • Bijinya pada tumbuhan yang tergolong dalam dikotil yakni berkeping dua. Hal ini dapat dilihat saat proses perkecambahan biji membelah menjadi dua bagian.

  • Untuk tulang daun pada tumbuhan dikotil yakni daun menjari atau menyirip.

  • Untuk bunga pada tumbuhan dikotil memiliki jumlah mahkota, jumlah kelopak, dan jumlah benang sari bunga mulai dari kelipatan 4 atau 5.

  • Tumbuhan dikotil  memiliki sistem perakaran tunggang yang terbentuk dari percabangan akar utama (radikula). Akar berkembang dari akar utama sehingga lebih kokoh dan menghujam ke dalam tanah. Pada tumbuhan dikotil pada umumnya  akar yang terbentuk berasal dari ujung bawah embrio atau di sebut radikula. Radikula adalah pembentuk meristem apikal yang kemudian membentuk jaringan-jaringan akar.

  • Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil pada umumnya terjadi pada pertumbuhan sekunder sehingga tubuh pada tumbuhan membesar. Pertumbuhan sekunder pada kelompok tumbuhan dikotil akan membuat terbentuknya kayu serta kulit pada setiap pohon. Pohon akan ditemukan diameter musim yang tampak pada bagian batang. Pertumbuhan karena adanya kambium tersebut memudahkan dalam melihat berapa lama umur dari pohon.

  • Serbuk sari pada tumbuhan dikotil memiliki 3 alur pada tiap bulir serbuk sari.

  • Pembuluh kayu pada tumbuhan dikotil akan ditemukan kambium pada organ bagian akar dan organ batang.

Inilah Ciri-Ciri Tumbuhan Monokotil

  • Untuk biji pada tumbuhan yang tergolong kepada kelompok monokotil yaitu berkeping satu. Pada saat perkecambahan tidak ada pembelahaan.

  • Untuk tumbuhan monokotil memiliki tulang daun sejajar atau tulang daun melengkung.

  • Untuk bunga pada kelompok tumbuhan monokotil memiliki jumlah mahkota, jumlah kelopak, dan jumlah benang sari bunga mulai dari kelipatan 3. Jumlah pada bagian-bagian organ bunga dan tulang daun tidak menjadi pembeda yang pasti dalam membedakan tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil. Hal tersebut berdasarkan dari ditemukannya beberapa tumbuhan yang tidak sesuai dengan ciri-ciri umum keduanya

  • Sedangkan, sistem akar pada bagian bagian akar monokotil dan dikotil berbeda. Pada tumbuhan monokotil memiliki sistem perakaran serabut yang terbentuk dari akar samping. Akar utama tidak mengalami perkembangan sehingga perakaran lebih lemah. Pada bagian ujung akar lembaga dilindungi dengan koleoriza. Pada tumbuhan monokotil, akar yang telah terbentuk berasal dari pembengkakan akar adventif.

  • Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan monokotil tidak terjadi pertumbuhan sekunder. Pada kelompok ini yang terjadi hanya pertumbuhan secara memanjang. Pertumbuhan kambium tidak terjadi pada tumbuhan monokotil.

  • Untuk tumbuhan monokotil memiliki berkas pengangkut yang tersebar pada  seluruh batang tanpa adanya susunan khusus. Tumbuhan kelompok monokotil tidak memiliki korteks di bagian penyusun jaringan. Pembuluh angkut xilem dan dan pembuluh angkut floem dibentuk berdasarkan dari sel-sel kambium yang bersifat meristematik. Jaringan pembuluh angkut yang terbentuk dari jaringan berkambium kemudian mengalami pertumbuhan  ke bagian luar sehingga terjadi pembentukan kulit pohon atau bark.

  • Pada pembentukan ke bagian dalam akan membentuk batang kayu atau wood. Bagian kayu adalah sel-sel jaringan xilem yang telah mengalami kematian dan mengalami pengeringan. Jaringan pengangkut yang telah mati tersebut akan mengeras dan tumbuh padat akibat adanya kandungan lignin pada dinding sel. Penebalan secara sekunder yang menebal akibat lignin yang tersusun atas polimer fenol kompleks sehingga berguna dalam pembuatan kayu menjadi keras, padat, dan berwarna kecoklatan.

  • Serbuk Sari pada tumbuhan monokotil memiliki alur tunggal pada tiap butir serbuk sari. Pada tumbuhan dikotil memiliki 3 alur pada tiap bulir serbuk sari.

Inilah Ciri-Ciri Anatomi Tumbuhan Dikotil

Dari Akar Dikotil

Akar pada dikotil tidak ditemukan empulur. Pembuluh xilem terdapat di bagian tengah,  sedangkan pembuluh floem terdapat di bagian luar xylem yang dibatasi oleh kambium. Pembuluh xilem memiliki dinding yang tebal, serat yang sedikit, tapi mengandung jaringan parenkim yang banyak. Perisikel pada jaringan terdiri selapis sel. Batas pada bagian ujung akar dan bagian kaliptra tidak terlihat dengan jelas.

Dari Batang Dikotil

Pada jaringan epidermis memiliki lapis tunggal dengan jaringan kutikula yang tebal. Ditemukan rambut pada epidermis (multicellular hairs). Hipodermis pada umumnya berupa jaringan kolenkim. Berkas pengangkut tidak memiliki rongga .
Berkas pengangkut tidak memiliki selubung. Pembuluh xilem berukuran kecil dan memiliki serat yang banyak, namun jaringan parenkim hanya sedikit Pertumbuhan xilem memiliki bentuk lingkaran tahunyang pada umumnya dapat digunakan untuk mengetahui umur pertumbuhan pada tanaman dikotil. Pada batang tidak ditemukan jaringan parenkim floem. Pada pertumbuhan sekunder akan terbentuk meristem lateral.

Dari Daun Dikotil

Daun pada tumbuhan dikotil memiliki bentuk jaringan dorsiventral. Pembuluh xilem pada daun dikotil terdiri dari banyak protoxilem dan metaxilem. Stomata pada daun dikotil terdapat pada epidermis bawah (hypostomatic). Pada jaringan mesofil memiliki jaringan palisade dan jaringan parenkim spons. Daun dikotil memiliki selubung berkas pengangkut yang berasal dari jaringan kolenkim.

Inilah Ciri-Ciri Anatomi Tumbuhan Monokotil

Dari Akar Monokotil

Susunan jaringan tumbuhan monokotil dari luar ke dalam. Inti pada sel besar dan berkembang dengan baik bagian empulur. Pembuluh Xilem dan Floem berada saling berselingan dengan jumlah sel yang sangat banyak. Bagian Perisikel akar ada pada beberapa sel. Akar pada tumbuhan mengalami pembentukan akar lateral. Akar mengalami perkembangan kambium. Batas pada ujung bagian akar dan kaliptra tampak jelas.

Dari Batang Monokotil

Batang pada tumbuhan monokotil tidak memiliki rambut pada jaringan epidermis. Pada bagian hipodermis atau lapisan bagian bawah pada umumnya merupakan jaringan sklerenkim. Pada ukuran berkas pengangkut tampak berbeda-beda. Adanya rongga protoxilem pada batang monokotil. Pada berkas pengangkut memiliki pelindung selubung berkas pengangkut. Pada batang dikotil terdapat jaringan parenkim floem Pada batang tumbuhan monokotil umumnya tidak ditemukan pertumbuhan sekunder

Dari Daun Monokotil

Daun termasuk isobilateral. Pembuluh pada xilem memiliki 2 protoxilem dan 2 metaxilem. Stomata memiliki jaringan epidermis atas dan jaringan bawah atau disebut amphistomatic. Pada daun terdapat sel kipas motor/bulliform cells di jaringan epidermis atas berfungsi sebagai pembuka dan penutup daun (daun menggulung). Pada daun monokotil terdapat selubung berkas pengangkut yang terbuat dari jaringan sklerenkim.


Untuk mengetahui apa saja bahan alami yang dibutuhkan sebagai dasar pembuatan pupuk organik, terlebih dahulu Kita harus mengetahui fungsi dari masing-masing unsur hara makro tersebut, dan jenis tanaman apa yang banyak mengandung unsur hara makro tersebut.

Nitrogen (N)

Unsur Nitrogen sangat berperan pada saat awal pertumbuhan tanaman, seperti saat pembentukan jaringan, sel dan organ pada tanaman.
Unsur Nitrogen sangat dibutuhkan pada mas Vegetatif Tanaman (Masa Pertumbuhan)
Tanaman Apa yang memiliki kandungan Nitrogen Tinggi?
Tanaman yang sering kami gunakan untuk membuat pupuk cair atau pupuk padat dengan kandungan Nitrogen Tinggi, salah satunya adalah Daun Gamal dan tanaman kacang tanah, terutama bagian umbi.

Phosfor (P)

Fungsi utama dari Unsur Phosfor pada tanaman adalah sebagai pengangkut eergi hasil metabolisme, memperbaiki struktur akar, sebagai pembentuk RNA, Protein dan DNA Tanaman.
Tanaman Sumber Phosfor?
Kami biasa menggunakan Batang dan bongol pisang sebagai sumber phosfor pada pembuatan pupuk organik cair. Menambahkan susu murni juga bisa menjadi pilihan alternatif untuk memperkaya kandungan phosfor dan unsur-unsur penting lainnya pada pupuk organik cair.

Kalium (K)

Kalium adalah unsur yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan saat memasuki fase Generatif (Ketika tumbuhan mulai berbunga dan berbuah)
Apa saja Sumber Kalium?
Sabut kelapa, buah pisang, dan buah-buahan lainnya adalah sumber kalium yang cukup tinggi.
Pada tumbuhan, stolon sering disebut sebagai sulur karena tumbuh menjalar menyamping di atas tanah.
Stolon dan rhizoma merupakan bagian dari tumbuhan yang memungkinkan tumbuhan menyebar dan berkembang biak. Stolon berbentuk ramping dan panjang, sedangkan rhizoma berbentuk tebal dan pendek.
Ketika berbicara tentang bagian-bagian yang berbeda dari tumbuhan, kita tidak lupa untuk menyebutkan akar, batang, bunga, buah, dan daun. Namun, secara mengejutkan, bagian seperti stolon dan rhizoma diabaikan, meskipun mereka memainkan peran penting dalam reproduksi aseksual tumbuhan. Mereka adalah bagian dari batang tumbuhan dan memiliki fungsi yang sama.
Stolon dan rhizoma bergerak menjauh dari tumbuhan utama, dan membantu dalam reproduksi tumbuhan di beberapa tempat. Ini adalah cara bagaimana tanaman merambat dan bereproduksi secara aseksual. Juga, keduanya digunakan untuk penyimpanan makanan, yang dapat meningkatkan reproduksi vegetatif alami. Nutrisi yang diserap oleh akar disalurkan untuk stolon dan rhizoma.
Meskipun stolon dan rhizoma menunjukkan fungsi yang sama, mereka adalah struktur yang berbeda dari tanaman. Perbedaan antara keduanya akan dibahas di selanjutnya.

Pengertian Stolon

Stolon adalah cabang batang yang memiliki perubahan bentuk dan penambahan fungsi. stolon tidak selalu muncul dari batang utama. Mereka mungkin terlihat seperti batang utama tapi tidak seperti batang utama, mereka tumbuh secara menyamping. Stolon biasanya memiliki node dan ruas di mana akar muncul, sehingga akan muncul tunas-tunas baru, yang sering disebut sebagai anak tumbuhan. Stolon sering terlihat pada tumbuhan strawberry yang tumbuh sejajar dengan tanah.
stolon

Pengertian Rhizoma

Rhizoma adalah modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya menjalar di bawah permukaan tanah. Rhizoma juga menghasilkan tunas dan akar baru dari ruas-ruasnya. Tumbuhan seperti jahe, bambu dan gulma, memiliki rhizoma bawah tanah.
rhizoma

Perbedaan Stolon dan Rhizoma

Perbedaan stolon dan rhizoma adalah:
  • Stolon biasanya muncul dari tanah dan sejajar dengan permukaan tanah. Kadang-kadang tumbuh beberapa senti di atas permukaan tanah. Dalam kebanyakan kasus, rhizoma tumbuh di bawah tanah, maka sering disebut sebagai batang bawah tanah.
  • Tidak seperti rhizoma, stolon biasanya tidak berdaging dan tampak ramping. Sementara rhizoma biasanya lebih tebal, lebih gemuk dan lebih besar dari stolon.
  • Stolon biasanya lebih panjang dan kecil. Stolon adalah perpanjangan cabang dari batang tumbuhan. Sedangkan rhizoma lebih berdaging tetapi lebih pendek dari stolon.
  • Meskipun stolon dan rhizoma memiliki ruas, stolon memiliki ruas lebih panjang. Sedangkan rhizoma cenderung memiliki ruas yang pendek.
  • Kapasitas penyimpanan makanan pada stolon relatif kecil karena strukturnya ramping. Karena rhizoma tebal, mereka cenderung memiliki kapasitas penyimpanan makanan lebih besar.
  • Stolon dapat menyebar lebih cepat dan mencakup wilayah yang lebih besar, sehingga meningkatkan ekspansi vegetatif. Karena rhizoma pendek dan tumbuh pada tingkat lebih lambat, rhizoma cenderung kurang potensial dalam meningkatkan ekspansi vegetatif.

Perbedaan Glukosa dan Selulosa – Istilah glukosa” berasal dari bahasa Yunaniglukus”, yang berarti manis”. Glukosa juga dikenal sebagai Dglukosa, dekstrosaatau gula anggur yang banyak ditemukan dalam tanaman dan merupakan produk sampingan dari fotosintesis dan bahan bakar untuk respirasi selulerGlukosa digunakan sebagai energi oleh organisme hidup.
Sedangkanselulosa adalah polisakarida yang dihasilkan oleh unit-unit glukosa yang berikatan bersama-samaSelulosa ini paling sering ditemukan di dinding sel tanaman hijau dan ganggangSelulosa tedapat pada serat makanan bagi manusia.

Jenis-Jenis Akar Beserta Contoh dan Gambar – Akar merupakan salah satu bagian dari tumbuhan dan biasanya akar tumbuh atau berada di dalam tanah. Akar sendiri memiliki warna yang pada umumnya berwarna putih atau kuning. Untuk lebih jelasnya kami akan membahas materi Jenis-Jenis Akar Beserta Contoh dan Gambar. Maka simaklah ulasannya di bawah ini.
Jenis-Jenis Akar

Pengertian Akar

Akar merupakan salah satu bagian dari tumbuhan dan biasanya akar tumbuh atau berada di dalam tanah. Akar sendiri memiliki warna yang pada umumnya berwarna putih atau kuning. Adapun bentuk akar pada tumbuhan sebagian besar bentuknya meruncing pada bagian ujungnya. Bentuk runcing yang terdapat pada akar tersebut dapat memudahkan akar untuk menembus tanah.
Selain itu, Akar juga adalah organ tumbuhan yang mempunyai fungsi utama yakni menghisap air dan garam mineral dari dalam tanah yang kemudian airr dan mineral tersebut digunakan oleh tumbuhan untuk tumbuh. Akar memiliki struktur luar yang terdiri dari daerah pertumbuhan akar, tudung akar, dan juga bulu akar.

Jenis-Jenis Akar

Akar Tunggang dan Akar Serabut
Berikut ini merupakan jenis-jenis akar, diantaranya ;

1. Akar Serabut

Jenis Akar serabut ini terdapat pada sebuah tumbuhan monokotil. Tapi tumbuhan dikotil juga bisa memilikinya (tumbuhan dikotil ini dikembang biakkan dengan 2 cara yakni cangkok atau dengan stek). Fungsi utama dari akar serabut yakni untuk memperkokoh berdirinya suatu tumbuhan.
Contoh Tanaman Berakar Serabut :
  • Pohon kelapa (Cocos nucifera)
  • Pepaya (Carica papaya)
  • Jagung (Zea mays)
  • Pinang (Areca catechu)
  • Bawang
  • Dll…

2. Akar Tunggang

Jenis Akar Tunggang ini biasanya terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar tunggang memiliki fungsi utama yakni sebagai penyimpan suatu makanan.
Contoh Tumbuhan Berakar Tunggang :
  • Kacang hijau (Phaseolus radiatus)
  • Kacang tanah (Arachis hypogea)
  • Asam jawa (Tamarindus indica)
  • Putri malu (Mimosa pudica)
  • Durian (Durio zibetinus)
  • Dll…
Jenis-Jenis akar lainnya yakni akar adventif seperti berikut :

Akar Tunjang

Akar Tunjang, yakni akar yang tumbuhnya dari bagian akar bawah ke segala arah. Akar ini seolah-olah menunjang atau memperkokoh batang. Contohnya seperti akar pada pohon pandan dan pohon bakau.

Akar Gantung

Akar Gantung, Akar ini tumbuh di bagian batang tumbuhan di atas tanah. Akar ini menggantung dan tumbuh ke bawah yakni ke arah tanah. Contohnya seperti akar pada pohon beringin.

Akar Napas

Akar Napas, yakni akar yang tumbuhnya tegak lurus ke atas sehingga timbul dari permukaan tanah atau air. Adapun akar napas ini terdapat pada tumbuhan darat dan tumbuhan air. Akar napas mempunyai banyak celah untuk jalan masuk udara. Contohnya seperti akar pada pohon kayu api.

Akar Pelekat

Akar pelekat, yakni akar yang tumbuhnya disepanjang batang yang gunanya untuk menempel pada kayu, tembok atau tumbuhan lain. Akar ini hanya terdapat pada tumbuhan yang memanjat, contohnya seperti pada tumbuhan lada dan sirih.

Akar Semu

Akar semu ini berbeda dengan yang lain karena organ atau suatu jaringan yang secara anatomi tidak dianggap sebagai akar namun memiliki manfaat yang serupa dengan akar maka dinamakan sebagai akar semu. Istilah tersebut disematkan pada individu yang tidak termasuk ke golongan tumbuhan berpembuluh akan tetapi dapat melekat pada berbagai objek tertentu dengan menggunakan alat yang fungsinya serupa dengan akar, yaitu seperti melekat, menjangkar, serta menyerap garam mineral.
Mempengaruhi tanaman
Media pot tanaman
Penyiraman air
Jangan tanahnya terlalu basah
Sirkulasi udara di dalam pot
Terkena sinar matahari
Bersihkan gulma di tanah
Pupuk seminggu sekali atau 3 kali sehari kalau banyak
Tanah yang dipakai subur atau tidak
Potonglah daun yang layu pembawa penyakit bisa menular ke daun lain
Pupuk kompos
Campuran tanah satu yang lain

No comments:

Post a Comment