Wednesday, August 7, 2019

Material teknik logam

12. Aluminium dan Paduannya
Aluminium adalah logam yang ringan dengan berat jenis 2.7 gram/cm3
 setelah Magnesium
(1.7 gram/cm3
) dan Berilium(1.85 gram/cm3
) atau sekitar 1/3 dari berat jenis besi maupun
tembaga. Konduktifitas listriknya 60 % lebih dari tembaga sehingga juga digunakan untuk
peralatan listrik. Selain itu juga memiliki sifat penghantar panas, memiliki sifat pantul sinar yang baik
sehingga digunakan pula pada komponen mesin, alat penukar panas, cermin pantul, komponen
industri kimia dll.
Aluminium merupakan logam yang reaktif sehingga mudah teroksidasi dengan oksigen
membentuk lapisan aluminium oksida, alumina (Al2O3) dan membuatnya tahan korosi yang baik.
Namun bila kadar Fe, Cu dan Ni ditambahkan akan menurunkan sifat tahan korosi karena kadar
aluminanya menurun. Penambahkan Mg, Mn tidak mempengaruhi sifat tahan korosinya.
Aluminium bersifat ulet, mudah dimesin dan dibentuk dengan kekuatan tarik untuk
aluminium murni sekitar 4~5 kgf/mm2
. Bila diproses penguatan regangan seperti dirol dingin
kekuatan bisa mencapai ± 15 kgf/mm2
.
Karakteristik Aluminium:
Sifat-sifat Aluminium murni tinggi
Struktur kristal FCC
Densitas pada 20°C (sat. 103
kg/m3
) 2.698
Titik cair (°C) 660.1
Koefisien mulur panas kawat 20°~100°C (10-6/K) 23.9
Konduktifitas panas 20°~400°C (W/(m-
K) 238
Tahanan listrik 20°C (10-8 KΩ-
m) 2.69
Modulus elastisitas (GPa) 70.5
Modulus kekakuan (GPa) 26.0
12.1 Macam-macam aluminium dan paduannya serta kode penamaan
Klasifikasi aluminium:
Al paduan untuk dimesin
Paduan jenis tidak dapat di
perlakukan panas
(non-heat-treatable)
Al murni ( seri 1000)
Paduan Al-Mn (seri 3000)
Paduan Al-Si (seri 4000)
Paduan Al-Mg (seri 5000)
Paduan jenis dapat perlakuan
panas (heat-treatable)
Paduan Al-Cu (seri 2000)
Paduan Al-Mg-Si (seri 6000)
Paduan Al-Zn (seri 7000)
Al paduan untuk coran
Non-heat-treatable alloy
Paduan Al-Si (Silumin)
Paduan Al-Mg (Hydronarium)
Heat-treatable alloy
Paduan Al-Cu (Lautal)
Paduan Al-Si-Mg (Silumin,
Lo-ex)
Beberapa macam paduan aluminium tempa/pengerjaan:
1. Paduan Al-Cu
Paduan aluminium seri 2000, biasanya terkenal dengan sebutan duraluminium atau super
duraluminium.
Kandungan Si yang lebih banyak pada A2014 dibandingkan A2017 membuat A2014 dapat

ditingkatkan kekuatannya dengan melakukan perlakuan panas pendinginan cepat (quenching)
lalu dipanaskan lagi ditemperatur di bawah suhu rekristalisasi dan didinginkan dalam udara
(tempering).
Kandungan Cu dan Mg yang rendah pada A2117 membuat lebih tidak keras sehingga digunakan
untuk bahan rivet.
Kandungan Ni yang ditambahkan pada A2018 meningkatkan kekuatan tahan panasnya sehingga
digunakan untuk komponen tahan panas dengan daerah panas penggunaan antara 200~250°C.
2. Paduan Al-Mn
Merupakan paduan aluminum seri 3000.
Penambahan Mn sekitar 1.2% pada A3003 meningkatkan kekuatan 10% dari pada aluminium
murni dengan sifat tahan korosi dan sifat mampu mesin yang sama dengan aluminium murni.
Digunakan untuk peralatan dapur, panel.
3. Paduan Al-Mg
Merupakan paduan aluminium seri 5000
A5005 yang memiliki Mg yang rendah digunakan untuk aksesoris.
Sedangkan paduan yang memiliki Mg antara 2 ~ 5% digunakan untuk material konstruksi
seperti A5052, A5056, A5083.
Untuk meningkatkan kekuatan terhadap korosi tegangan (stress-corrosion), Mn dan Cr
ditambahkan.
4. Paduan Al-Mg-Si
Merupakan paduan aluminium seri 6000.
Memiliki sifat tahan korosi dan kekuatan yang tinggi.
Contoh: A6061 digunakan untuk material konstruksi dan A6063 untuk bingkai arsitektur
5. Paduan Al-Zn-Mg
Merupakan paduan aluminium seri 7000.
Contoh: A7075 memiliki kekuatan yang tinggi sehingga banyak digunakan untuk material
konstruksi pesawat terbang.
Beberapa macam paduan aluminium coran:
 Dibandingkan dengan aluminium paduan memiliki unsur paduan yang lebih banyak dan memiliki
butiran yang lebih kecil yang disebabkan oleh adanya penambahan Ti.
1. Paduan Al-Cu Tuang/Cor.
Mengandung Cu 4~5% dengan sifat dimesin yang baik namun memiliki sifat cor yang kurang
baik.
Untuk komponen mobil, komponen hidrolis untuk pesawat terbang

2. Paduan Al-Si Tuang
Mengandung Si 10~13% dan biasa disebut Silumin.
Digunakan untuk penutup kotak
Penambahan Si 17 ~25% meningkatkan kekuatan suhu tinggi dengan koefisien mulur panas
yang kecil, sehingga digunakan untuk silinder, piston dll.
3. Paduan Al-Cu-Ni-Mg Tuang
Mengandung Ni 2%, Mg 1.5%.
Memiliki kekuatan suhu tinggi yang baik, serta koefisien mulur panas yang kecil sehingga
digunakan untuk silinder head, mesin disel, piston dan sejenisnya.
Pengkodean aluminium umumnya berdasarkan standar AA (Aluminium Association of America)
dengan menggunakan penamaan 4 angka.
 Urutan ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7
 A
 A 1 1 0 0 P H-24
Huruf pertama A adalah singkatan dari Aluminium
Angka ke-2 : menunjukkan jenis paduannya seperti ditunjukkan di tabel berikut:
1 : Aluminium murni dengan kadar 99 %
atau lebih
5 : Paduan Al-Mg
6 : Paduan Al-Mg-Si
2 : Paduan Al-Cu-Mg 7 : Paduan Al-Zn-Mg
3 : Paduan Al-Mn 8 : Paduan selain yang disebutkan
4 : Paduan Al-Si 9 : untuk cadangan penamaan
Angka ke-3 : menggunakan angka 0 ~ 9. 0 menunjukkan paduan dasar, sedangkan 1 ~ 9
menunjukkan perbaikan dari paduan.
Angka ke-4 dan 5 menunjukkan kadar kemurnian aluminium untuk aluminum murni.
 Contoh : A1100 memiliki unsur paduan total 1% dengan aluminium 99 %
 A1050 memiliki unsure paduan 0.5% dengan aluminium 99.5%
Angka ke-6 menunjukkan bentuk dari material
P : Plate (pelat), W: Wire (kawat), T: Tube (tabung), B: Bar (batang)
Angka ke-7 menunjukkan macam perlakuan panas yang telah dilakukan seperti ditunjukkan di
tabel berikut ini:
Kode Arti Kode Arti
- F Murni hasil produksi -T2 Anil total (Full Annealing)
- O Anil total (Full Annealing) -T3
Solution heat-treated (didinginkan
seketika dari temperature cair), lalu
pengerjaan dingin, lalu dibiarkan pada
suhu ruang ( natural aging)
- H Pengerasan pengerjaan (work
hardening) -T4 Solution heat-treated, lalu natural aging
-H1n Pengerasan dengan pengerjaan -T5
Didinginkan cepat dari pembentukan
suhu tinggi, kemudian di
“aging/penuaan” secara buatan.
-H2n Pengerasan dengan pengerjaan
lalu dianil sebagian -T6
Solution heat-treated lalu penuaan
buatan, artificial aging (di atas suhu
ruang)
-H3n Pengerasan pengerjaan kemudian
dianil dengan stabil -T7 Solution heat-treated lalu distabilisasi
n=2 (1/4 pengerasan), 4 (1/2 pengerasan),
6 (3/4 pengerasan), 8 (pengerasan dengan
rasio pengerjaan 75%), 9 (pengerasan
khusus)
-T8 Solution heat-treated, pengerasan
pengerjaan, penuaan buatan
-T9 Solution heat-treated, penuaan buatan,
pengerasan pengerjaan
-T Diperlakukan panas -T10
Setelah pengerjaan/pembentukan pada
suhu tinggi, didinginkan cepat,
pengerasan dengan pengerjaan,
penuaan buatan.

Contoh Aluminium dan Paduannya (JIS H4000 ~ H4180)
Jenis
Kandungan kimia (% berat) Sifat mekanis
Guna
Si Fe Cu Mn Mg Zn Cr Ti dll. Tr. σB σy0.2
El
(%)
1050 .25 .40 .05 .05 .05 .05 - .03 O
H18
75
160
30
145
39
7
Tangki, wadah,
bahan arsitektur
1100 ≤1.0 .13 .05 - .10 - - O
H18
90
165
35
150
35
5
Tangki, bahan
arsitektur, pendingin
2024 .5 .5 4.4 .6 1.5 .25 .1 .15 Zr+Ti
≤0.2
O
T4
185
470
75
325
20
20
Pesawat Terbang,
Sepeda motor
3003 .6 .7 .13 2.2 - .10 - - O
H18
110
200
40
185
30
4
Peralatan
sehari-hari, bahan
arsitektur, wadah
5052 .25 .40 .10 .10 2.5 .10 .25 - O
H38
195
290
90
255
27
7
Kapal laut, gerbong,
kereta roda, bahan
arsitektur
6063 .4 .35 .10 .10 .67 .10 .10 .10 O
T6
90
240
50
215
-
12
Bingkai jendela,
bahan arsitektur
7075 .40 .5 1.6 .30 2.5 5.6 .20 - Zr+Ti
≤0.25
O
T6
230
570
105
505
17
11
Pesawat terbang,
peralatan olah raga
7N01 .30 .35 .20 .45 1.5 4.3 .30 .20
Zr
≤.25
V≤.10
T6 430 355 15
Gerbong kereta api,
material konstruksi
las
8090 .20 .30 1.22 .05 .97 .10 .05 .15
Zr
=.12
Li
=2.21
T8 540 490 5 Material konstruksi
las
Keterangan:
Tr.= Treatment
σB= kekuatan tarik (MPa)
σy 0.2= tegangan luluh metode offset 0.2% (MPa)
El(%)= perpanjangan=elongation (%)
Contoh foto mikrostruktur aluminium dan paduannya
 Gbr.7.1 Gbr.7.2
Gbr.12.1 Mikrostruktur Aluminium 1100-H18 dirol dingin. Partikel FeAl3 berupa titik hitam. (500X)
Gbr.12.2 Mikrostruktur Aluminium 1100-O dirol dingin dan dianil. Butir mengalami rekristalisasi dengan butir-butir persegi.
Partikel FeAl3 berupa titik hitam.(500X)
 Gbr.12.3 Gbr.12.4 Gbr.12.5
Aluminium paduan A5457-O setebal 10 mm dianil pada suhu 345°C (650°F)
Gbr.12.3 Mikrostruktur penampang A5457-O dirol dingin dengan reduksi atau rolling ratio =10%. (100X)
Gbr.12.4 Mikrostruktur penampang A5457-O dirol dingin dengan reduksi atau rolling ratio =40%. (100X)
Gbr.12.5 Mikrostruktur penampang A5457-O dirol dingin dengan reduksi atau rolling ratio =80%. (100X)

13. Tembaga dan Paduannya
Tembaga merupakan logam setelah baja yang banyak digunakan sejak dahulu kala karena
memiliki kemampuan dimesin/dikerjakan yang baik, daya tahan korosi, konduktor listrik dan panas
yang tinggi. Tembaga banyak digunakan sebagai material penghantar listrik/kawat listrik. Tembaga
memilik daya tahan korosi yang baik di dalam air, dalam tanah maupun dalam air laut, hal ini
disebabkan adanya lapisan oksida yang melapisi permukaannya.
Tembaga memiliki kekuatan tarik menengah dan dapat ditingkatkan dengan memadu seng
atau timah menjadi brass(kuningan) dan bronze(perunggu).
Karakteristik Tembaga:
Sifat-sifat Tembaga murni
Struktur kristal FCC
Densitas pada 20°C (sat. 103
kg/m3
) 8.93
Titik cair (°C) 1083
Koefisien mulur panas kawat 20°~100°C (10-6/K) 17.1
Konduktifitas panas 20°~400°C (W/(m-
K) 393
Tahanan listrik 20°C (10-8 KΩ-
m) 1.673
Modulus elastisitas (GPa) 128
Modulus kekakuan (GPa) 46.8
13.1 Macam-macam Tembaga dan paduannya serta kode penamaan
Tembaga dapat dibagi menjadi beberapa macam:
a. Tembaga murni (Unalloyed copper)
Tembaga murni atau tembaga tak berpaduan merupakan suatu material teknik yang penting
karena memiliki konduktifitas listrik yang tinggi, sehingga banyak digunakan di industri listrik.
Tembaga Electrolytic tough-pitch (ETP) adalah tembaga yang tidak terlalu mahal dan digunakan
untuk memproduksi kawat, batang, plat dan plat tipis. Tembaga ETP adalah tembaga yang telah
dimurnikan kandungan besi sulfidanya dalam dapur pemurnian.
Tembaga ETP mengandung oksigen sekitar 0.04% dalam bentuk Cu2O saat dicor. Oksigen
bukan merupakan ketidakmurnian yang penting namun bila dipanaskan di atas 400°C dalam
atmosfir hydrogen maka hydrogen akan menyusup ke tembaga bereaksi membentuk tembaga
dan uap air.
 Cu2O + H2 (larut dalam Cu) → 2Cu + H2O (uap)
 Uap air ini terjebak dan membentuk lubang-lubang dalam terutama dalam batas butir yang
mana membuat tembaga getas. Fenomena penggetasan yang disebabkan oleh hydrogen ini yang
disebut Hydrogen Embrittlement.
 Untuk menghindari hydrogen embrittlement yang disebabkan Cu2O, oksigen dapat direaksikan
dengan fospor untuk membentuk phosphor pentoksida (P2O5) yang tidak membuat tembaga getas.
b. Brass (Tembaga paduan seng) kuningan
-
 Brass mengandung tembaga yang dipadu dengan seng antara 5 ~ 40%.
-
 Penambagan timbal (Pb) antara 0.5 ~ 3% dapat memperbaiki kemampuan dimesin.
-
 Kekuatan tarik tembaga yang telah dianil antara 234 ~374 MPa dan dapat ditingkatkan
 kekuatannya dengan cara pengerjaan dingin semacam pengerolan dingin.
b.1 Macam-macam Brass:
 1. Paduan Cu - (5~20%) Zn, untuk material arsitektur, aksesoris baju, peralatan rumah tangga
 2. Paduan Cu - (25~35%) Zn, disebut juga kuningan 7/3 dengan sifat mudah dimesin dengan
kekuatan yang memadai sehingga tepat digunakan untuk komponen-komponen yang rumit.
 3. Paduan Cu – (35~45%) Zn, disebut juga kuningan 6/4. Berharga lebih murah dan banyak
dikerjakan panas, dengan kekuatan yang tinggi. Banyak digunakan untuk pengerjaan plat
dan untuk peralatan mesin.
 4. Paduan Cu–Zn–Sn (Naval Brass, kuningan perkapalan) yang mana kuningan 6/4
ditambahkan timah 0.5 ~ 1.5%. Namun bila kuningan 7/3 ditambah timah sekitar 1% disebut
Admiral Brass, kuningan laksamana. Memiliki ketahanan korosi air laut yang tinggi. Banyak
digunakan untuk kondenser air, komponen kapal laut.
 5. Kuningan kekuatan tinggi (Cu-Zn-Mn), merupakan kuningan 6/4 yang dipadu dengan
mangan 0.3 ~ 3% dan Al, Fe, Ni dan Sn di bawah 1% untuk meningkatkan kekuatan dan
memperbaiki daya tahan korosi. Mn dan Fe melembutkan butiran logam sehingga kekuatan
meningkat. Al dan Sn meningkatkan daya tahan korosi dan daya tahan aus. Nikel juga
menaikkan kekuatan dan daya tahan aus.
c. Bronze (Tembaga paduan timah) perunggu
 Bronze / perunggu merupakan paduan tembaga yang kuat, keras dan memilik daya tahan
korosi yang tinggi.
Merupakan paduan antara tembaga dan timah sekitar 1 ~ 10%.
Memiliki kekuatan lebih tinggi daripada brass terutama pada kondisi setelah dikerjakan dingin
dan sifat tahan korosi.
Membutuhkan biaya proses yang lebih mahal daripada brass
Penambahan timah hingga 16% ada paduan coran untuk bantalan kekuatan tinggi dan roda gigi.
Penambahan timbal (5 ~ 10%) untuk meningkatkan daya tahan aus pada permukaan bantalan.
d. Paduan Tembaga Berilium
Mengandung berilium (Be) antara 0.6 ~ 2% dengan penambahan kobalt 0.2 hingga 2.5%.
Memiliki kemampuan diperlakukan panas, dikerjakan dingin hingga memiliki kekuatan tarik
sekitar 1463 MPa (tertinggi untuk jenis paduan tembaga)
Banyak digunakan untuk peralatan yang membutuhkan kekerasan yang tinggi dan tidak
menimbulkan bunga api untuk industri kimia.
Memiliki daya tahan korosi, sifat tahan lelah dan kekuatan yang sangat baik sehingga digunakan
untuk pegas, roda gigi, diafragma, katup.
Kelemahannya pada harga yang mahal.
Klasifikasi tembaga paduan
Pengklasifikasian di US berdasarkan sistem klasifikasi oleh Copper Development Association
(CDA). C10100 hingga C79900 untuk tembaga paduan tempa sedangkan C80000 hingga C99900
untuk tembaga paduan cor. Untuk klasifikasi berdasarkan JIS hanya menggunakan 4 angka di
belakang C dengan definisi yang hampir sama seperti contoh C1100 sama dengan C11000.

8-7
Klasifikasi Tembaga Paduan (Copper Development Association System)
Tembaga Paduan
C1XXXX Tembaga dengan kandungan lebih dari 99.3%
C2XXXX Tembaga paduan seng (brass, kuningan)
C3XXXX Tembaga paduan seng dan timbal (leaded brass, kuningan bertembaga)
C4XXXX Tembaga paduan seng dan timah (tin brass, kuningan bertimah)
C5XXXX Tembaga paduan timah
C6XXXX Tembaga paduan aluminium (aluminum bronze), tembaga paduan silikon (silicon
bronze) dan bermacam-macam tembaga paduan seng
C7XXXX Tembaga paduan nikel dan tembaga paduan nikel dan seng
Tembaga Paduan Tuang (cor)
C8XXXX Tembaga tuang, tembaga murni cor, berbagai tipe kuningan cor, tembaga paduan
mangan cor, dan tembaga paduan seng silikon cor.
C9XXXX Tembaga paduan timah coran, tembaga paduan timah dan timbale, tembaga paduan
timah dan nikel, tembaga paduan aluminium dan besi, tembaga paduan nikel dan
besi, tembaga paduan nikel dan seng.
Contoh Tembaga dan Paduannya (JIS H3100 ~ H3510)
Jenis
Kandungan kimia (% berat) Sifat mekanis
Guna
Cu Pb Fe Sn Zn Al Mn Ni P Tr. σB σy0.2
El
(%)
1100 ≥
99.98 - - - - - - - -
O
H
≥196
≥275 -
≥35
≤2
Kawat listrik,
peralatan industri
kimia
1020 ≥
99.96 - - - - - - - -
O
H
≥196
≥275 -
≥35
-
Kawat listrik,
peralatan industri
kimia
2600
Brass
68.5~
71.5

.07

.05 - sisa - - - -
O
H
≥275
412~
539
-
≥40
≤2
Radiator, casing,
longsong
2801 59.0~
62.0

.10

.07 - sisa - - - -
O
H
≥324
≥471 -
≥35
≤2
Aksesori jaringan
listrik
3560 61.0~
64.0
2.0
~
3.0

.10 - sisa - - - -
1/4H
H
343~
431
≥422
-
≥18
-
Komponen jam,
roda gigi
5101
Bron
ze
- - -
3.0
~
5.5
- - - - - H ≥451 - ≥10 Roda gigi, cam,
baut, pegas
6161 83.0~
90.0 -
2.0
~
4.0
- -
7.0
~
10.
0.50
~
2.0
0.5
~
2.0
-
O
H
≥490
≥686 -
≥35
≥10
Peralatan
penghantar panas,
kapal laut
7060 -

.05
1.0
~
1.8
-

1.0 -
0.20
~
1.0
9.0
~
11.0
- F ≥275 - ≥30 Peralatan
penghantar panas
1720 - - - - - - -
Ni+
Co

.20
Be
1.8
~
2.0
O
H
412~
539
686~
834
-
≥35
≤2
Pegas, Roda gigi
jam/arloji
Keterangan:
Tr.= Treatment
σB= kekuatan tarik (MPa)
σy 0.2= tegangan luluh metode offset 0.2% (MPa)
El(%)= perpanjangan=elongation (%)
Contoh gambar Mikrostruktur Tembaga dan Paduannya:
 Gbr.13.1 Gbr.13.2 Gbr.13.3
Gbr.13.1 Mikrostruktur Penampang Melintang dari Batang Tembaga 11000 dirol panas dengan butiran persegi dan partikel
Cu2O berupa titik hitam. (250X)
Gbr.13.2 Mikrostruktur Penampang Memanjang dari Batang Tembaga 11000 dirol panas dengan butiran persegi dan partikel
Cu2O yang sedikit memanjang berupa titik hitam.(250X)
Gbr.13.3 Mikrostruktur Penampang Memanjang dari Batang Tembaga 11000 diekstrusi panas dengan butiran persegi dan
partikel Cu2O yang tersebar berupa titik hitam.(400X)
 Gbr.13.4 Gbr.13.5 Gbr.13.6 Gbr.13.7
Gbr.13.4 dan 13.5 Mikrostruktur Penampang Melintang dan Memanjang dari Tembaga Paduan Brass 26000 dirol panas hingga
ketebalan 10 mm lalu dianil hingga butirannya 15 mikron lalu dirol dingin hingga 6 mm (reduksi 40%), kemudian
dipanaskan hingga butirannya 120 mikron. ( Perbesaran 75X)
Gbr.13.6 dan 13.7 Mikrostruktur Penampang Melintang dan Memanjang dari Tembaga Paduan Brass 26000 dirol panas hingga
ketebalan 10 mm lalu dianil hingga butirannya 15 mikron lalu dirol dingin hingga 6 mm (reduksi 40%), kemudian
dipanaskan hingga butirannya 120 mikron, lalu dirol dingin dari tebal 6mm hingga 4 mm. Setelah itu dipanaskan di
bawah suhu rekristalisasi dan diamkan dalam udara. Kekuatan tari 524 MPa ( Perbesaran 75X)
 Gbr.13.8 Gbr.13.9 Gbr.13.10
Gbr.13.8 Mikrostruktur Batang Tembaga Paduan Bronze Mangan C67500 yang telah diekstrusi ( Perbesaran 875X)
Gbr.13.9 Mikrostruktur Batang Tembaga Paduan Bronze Pospor C51000 yang telah diekstrusi, ditarik dingin dan dianil 30 menit
pada 565°C. ( Perbesaran 500X)
Gbr.13.10 Mikrostruktur Batang Tembaga Paduan Bronze Silikon-Pospor C64700 yang telah dituakan dua jam pada 480°C.
Butiran alfa tidak bersih karena adanya resapan nikel dan silikon ( Perbesaran 200X)


No comments:

Post a Comment