Pengakuan Ilmuwan Wistleblower : Ada Hubungan Vaksin MMR dan Autisme
The MMR vaccine controversy started with the 1998 publication of a fraudulent research paper in the medical journal The Lancet that lent support to the later discredited claim that colitis and autism spectrum disorders are linked to the combined measles, mumps, and rubella (MMR) vaccine.
Vaksin MMR adalah campuran dari tiga jenis virus yang dilemahkan yang disuntik untuk imunisasi melawan demam campak, gondok, beguk dan rubela. Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia, imunisasi MMR umumnya diberikan kepada anak-anak yang berumur 12 – 18 bulan, dengan dosis penguat diberikan sebelum memasuki umur sekolah (sekitar umur 5 atau 6 tahun).
Di Amerika Serikat, vaksin MMR diijinkan pada tahun 1963 dan penguatnya dimulai pada pertengahan tahun 1990-an. Vaksin MMR digunakan secara luas di seluruh dunia sejak diperkenalkan pada awal 1970-an.
Vaksin MMR dijual oleh Merck dengan merek M-M-R II, GlaxoSmithKline Biologicals dengan Priorix, Serum Institute of India dengan Tresivac, dan Sanofi Pasteur dengan Trimovax.
Gejala Autisme
Gejala-gejala autisme biasanya muncul ketika anak berusia satu hingga tiga tahun dan gejala ini pun bervariasi, tergantung pada keparahan kondisi dan sebagian besar berpusat pada bagaimana anak berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Ketakutan yang dirasakan orangtua adalah wajar, karena autis ini tidak ada obat yang dikenal dan mengetahui cara-cara pencegahannya. Walaupun dengan terapi yang intensif dapat membantu mengurangi gejala autis, tapi sebenarnya kondisi tersebut akan selalu ada.
Penyebab Autisme
Beberapa ahli mengatakan bahwa hal ini terjadi dikarenakan masalah genetik, sementara yang lain mengatakan bahawa hal ini terjadi karena komplikasi in-vitro atau infeksi virus.
Bahkan tanggapan umum ada juga yang mengatakan vaksin MMR sebagai penyebab autisme.
Hubungan Vaksin MMR dengan Autisme
Di Britania Raya, vaksin MMR menjadi sumber kontroversi setelah sebuah publikasi pada tahun 1998 oleh Andrew Wakefield yang melaporkan penelitian terhadap 12 anak yang menderita spektrum autisme dan pembengkakan setelah pemberikan vaksin MMR.
Apalagi gangguan perkembangan yang mempengaruhi 3 dari 10 anak ini, mengalami peningkatan frekuensi. Selama bertahun-tahun, banyak para ahli dan orangtua yang merasakan kebingungan pada permasalahan vaksin MMR sebagai penyebab autisme.
Hubungan antara MMR dan autisme dimulai ketika beberapa orangtua melihat perubahan perilaku pada anak-anak mereka setelah anak-anak tersebut diberikan vaksin MMR.
Para orangtua tersebut mengatakan bahwa anak-anak mulai mengulangi kata-kata berulang atau menjadi tidak banyak bicara.
Melakukan Studi dan Riset
Berdasarkan pengamatan, beberapa ilmuwan memulai studi yang menunjukkan kemungkinan vaksin sebagai penyebab autisme, dan berusaha membuktikan beberapa hal ini:
1. Benarkan vaksin MMR dapat menyebabkan kerusakan lapisan dalam usus anak sehingga memungkinkan penyerapan protein encephalopathic yang menyebabkan lupa, kebingungan dan mudah marah?
2. Thimerosal, bahan yang ditemukan dalan vaksin bisa menjadi racun bagi sistem saraf pusat tubuh. Secara umum, semua vaksin mengandung racun, pengawet dan sejumlah kecil virus. Dimaksudkan untuk membuat tubuh membangun kekebalan terhadap penyakit tertentu.
3. Susunan atau kandungan dalam vaksin yang terdapat dari 3 vaksin tubuh yang berbeda, dalam satu dosis, berpotensi terlalu besar untuk ditangani bagi kekebalan tubuh seorang bayi.
Meskipun hasil studi belum dapat disimpulkan, beberapa orangtua telah terlebih dahulu memiliki anggapan, bahwa setelah memberikan vaksin MMR maka anak-anak mereka akan menderita autis setelahnya.
Kebenaran mengenai vaksin MMR
Menurut laporan, beberapa pengadilan di Amerika dan Eropa, telah memberikan ribuan dolar ke berbagai orangtua yang anaknya menderita cedera akibat vaksin MMR. Dari hal tersebut para kritikus menyatakan bahwa pengadilan telah memihak kepada jaksa penuntut, bahwa ada hubungannya antara vaksin MMR dan autisme.
Sayangnya, semua dokumen mengenai kasus hukum terhadap vaksin MMR dimateraikan sehingga tidak ada cara bagi masyarakat untuk dapat melihat dan menentukan kebenaran seputar hal ini.
“Beberapa sumber dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika mengatakan bahwa anak-anak dari pihak penuntut tidak pernah menderita autisme tapi menderita encephalopathyyang merupakan sejenis gangguan otak.”
Selain itu, dokter yang pada awalnya mempublikasikan bahwa vaksin MMR menyebabkan autisme, dr. Andrew Wakefield, dinyatakan bersalah karena sengaja memalsukan penelitian tentang masalah ini, untuk mencapai ketenaran dan keuntungan finansial.
Tampaknya ia telah melakukan penelitian pada anak-anak tanpa persetujuan resmi. Tetapi karena banyak orang lebih percaya mengenai teori bahwa vaksin MMR menyebabkan autisme, maka dr. Wakefield masih terus melakukan seminar dan pembicaraan. Ia juga seorang penulis laris, yang telah menerbitkan buku mengenai masalah ini.
Sebuah artikel di Forbes tampaknya juga menunjukkan bahwa penelitian dan keputusan akhir bukanlah merupakan bukti sebenarnya, seperti sebuah pengadilan di Italia yang tidak dikenali dengan mendasarkan keputusan mereka hanya pada ilmu pengetahuan alam atau science saja.
Pada sebuah konferensi pers, Wakefield pernah menyarankan pemberian vaksin dalam tiga dosis berbeda lebih aman dibandingkan dengan 1 dosis sekaligus.
Akan tetapi banyak penelitian-penelitian yang kemudian mengklaim bahwa mereka gagal membuktikan hubungan antara vaksin MMR dengan autisme. Namun sebagian peneliti tetap pada pendiriannya, dan masih beranggapan adanya konektivitas antara vaksin MMR dengan autisme.
Berikut penjelasan mereka dalam video berbahasa Inggris berjudul “CDC KNEW MMR VACCINES CAUSE AUTISM! Whistleblower Revealed”, yaitu tentang pengakuan whistleblower bahwa Badan Kesehatan Amerika atau CDC, telah mengetahui bahwa vaksin MMR sebagai penyebab Autisme. Anda dapat melihat pada video dibawah artikel ini, atau klik disini: via Youtube atau via Facebook.
(©2015 IndoCropCircles.com / 12 Nov. 2015)
Pustaka:
- wikipedia, MMR vaccine controversy
- buzzfeed.com, 11 Things That Jenny McCarthy Has Said About Vaccines
- ireport.cnn.com, Fraud at the CDC uncovered, 340% risk of autism hidden from public
- sharylattkisson.com, CDC Scientist: ‘We scheduled meeting to destroy vaccine-autism study documents’
- march-against-monsanto.com, Autism and the MMR Vaccine: The Most Diabolical Medical Scandal of the Century
- snopes.com, Data suppressed by the CDC proved that the MMR vaccine produces a 340% increased risk of autism in African-American boys
VIDEO:
No comments:
Post a Comment