Hasil Riset Peneliti: Radiasi Ponsel Bisa Sebabkan Kanker Otak dan Kemandulan
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pernah mengungkap tentang bahaya radiasi gelombang ponsel terhadap kesehatan tubuh. Menurut laporan yang baru dirilis beberapa bulan lalu mengatakan bahwa radiasi ponsel dapat menyebabkan kanker otak. Radiasi ini dikategorikan sama dengan zat karsinogenik berbahaya lainnya seperti asap knalpot, timbal dan kloroform.
Sedangkan para ahli kesehatan sudah sejak dahulu memberitahukan, bahwa penggunaan ponsel secara berlebihan mampu menyebabkan kanker. Sebab ponsel mengandung gelombang elektromagnetik yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel di dalam tubuh. Dan pada akhirnya mampu menyebabkan kanker.
Seperti yang diketahui, Sheryl Crow mengungkapkan kepada media jika dirinya mengidap tumor otak.
Kecurigaan itu bermula saat dirinya lupa mengingat salah satu lirik lagu yang biasa ia nyanyikan di panggung.
Dan saat berbincang dengan reporter Katie Couric dari surat kabar Las Vegas Review Journal, Crow meyakini tumor di otaknya muncul akibat pemakaian ponsel selama bertahun-tahun.
“Saya punya teori kalau penyakit ini berhubungan dengan hal tersebut (ponsel),” ungkap Crow kepadanya sang jurnalis. “Saya dulu sering menggunakan ponsel (untuk telepon) selama berjam-jam,” jelasnya.
Tumor yang diderita Crow disebut Menongioma. Oleh tim dokter, tumor tersebut diketahui tumbuh di sisi kepala tempat Sheryl biasa menggunakan ponsel untuk menelpon.
Hal inilah yang kemudian membuat dirinya yakin ponsel itu menjadi salah satu pemicunya.
Walau dokter tidak menyimpulkan ponsel sebagai penyebab. Namun apa yang dialami Crow setidaknya memperkuat beberapa studi yang menyebut radiasi ponsel merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan penyakit kanker pada manusia.
Salah satu studi yang mengklaim hal itu adalah presentasi yang diberikan dalam pertemuan tahunan Bioelectromagnetics Society ke-32 yang diadakan di Korea Selatan pada tahun 2010 lalu.
Dalam pemaparannya, beberapa pakar analisis mengungkapkan data jika 25 persen dari pengguna ponsel beresiko tinggi mengalami kanker. Meski masih menjadi perdebatan, namun kasus yang dialami Sheryl Crown tentu menjadi pelajaran berharga bagi setiap pengguna ponsel agar lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakannya.
Ponsel Bisa Juga Mengakibatkan Kemandulan
Belum cukup sampai disitu, kini sebuah penelitian baru mengungkap hal yang lebih mencengangkan lagi. Sebuah studi yang dirilis oleh Pusat Penelitian Reproduksi di Cleveland menunjukkan bahwa adanya peningkatan kasus infertilitas terhadap orang yang sering menggunakan Ponsel, khususnya pria.
Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Ashok Agarwal ini dilakukan dengan mengambil sample dari sekitar 360 orang pria. Mereka kemudian membagi dalam tiga kelompok.
Kelompok pertama adalah mereka yang tidak pernah mengggunakan Ponsel, kelompok kedua terdiri dari pria yang menggunakan Ponsel kurang dari 2 jam setiap hari, sementara kelompok ketiga terdiri dari pria yang sangat aktif menggunakan ponsel, yakni paling sedikit 4 jam sehari.
Kriteria sperma yang diteliti adalah jumlah sperma, motilitas, viabilitas dan penampilan. Dari hasil uji coba yang didapat menunjukkan bahwa kelompok pria yang paling aktif menggunakan ponsel mengalami penurunan jumlah sperma sebanyak 25%, sementara itu kemampuan sperma juga berkurang hingga 30%.
Terakhir, pria yang menggunakan Ponsel lebih dari 4 jam sehari tampilan spermanya menurut hingga 50%. Dengan adanya hasil ini, bukti tentang adanya efek buruk dari radiasi Ponsel semakin menguat!
Untuk itu, bagi para pria yang khususnya berada di usia subur, mereka menganjurkan untuk mengambil langkah untuk mengurangi radiasi ponsel sebanyak mungkin. Sebagai contoh, jangan menyimpan Ponsel di saku dekat pangkal paha karena dapat menyebabkan kerusakan sel secara permanen.
Lakukan hal-hal ini untuk mengurangi risiko kanker karena ponsel
Berikut adalah hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko kanker yang disebabkan oleh penggunaan ponsel:
• Lebih memilih ber-SMS daripada bertelepon
Daripada bertelepon lebih baik maksimalkan menggunakan ponsel dengan SMS. Sebab dengan ber-SMS Anda mampu mengurangi paparan elektromagnetik secara langsung pada otak Anda. Sehingga apabila tidak terlalu darurat, sebaiknya Anda berkirim pesan daripada menelpon.
• Hindari menggunakannya ketika sinyal lemah
Jika Anda sedang berada di daerah dengan akses jaringan atau sinyal yang terbatas, hindari menggunakan ponsel. Sebab saat berada pada tempat yang sinyalnya lemah, maka ponsel Anda akan meningkatkan dayanya untuk mencari sinyal sehingga gelombang elektromagnetik yang dikeluarkannya pun semakin besar.
• Minimalkan bersinggungan dengan ponsel
Sebisa mungkin, minimalkan bersinggungan atau berada dekat ponsel secara dekat terutama ketika sedang Anda tidur. Karena Anda akan terkena sinar dan gelombang elektromagnetik secara terus-menerus. Jadi, matikan ponsel Anda ketika sedang tidur.
• Kurangi paparan ponsel ketika Anda membawanya
Saat membawa ponsel, kurangi bersinggungan dengan ponsel secara langsung. Lebih baik simpanlah pada tas atau dompet, buka saku baju yang menempel. Namun apabila Anda harus memasukkannya dalam saku, pastikan bahwa sisi depan atau keypad menghadap tubuh dan bagian belakang menghadap keluar. Hal ini bermanfaat untuk menjauhkan gelombang elektromagnetik pada tubuh.
• Gunakan headset saat menelpon
Menggunakan headset saat menelpon merupakan salah satu cara untuk mengurangi paparan elektromagnetik secara langsung ketika Anda sedang menelpon. Fasilitas bluetooth juga bisa menyebabkan kanker sebab membuat ponsel bekerja keras untuk memancarkan gelombang elektromagnetik.
• Beralih sisi ketika berbicara di ponsel
Menggunakan ponsel saat berbicara dengan hanya menggunakan 1 sisi telinga juga dapat menyebarkan paparan gelombang elektromagnetik dengan cepat. Sehingga alihkan ke sisi telinga yang lain saat menelpon untuk meminimalisir hal ini.
Menggunakan ponsel dengan berlebihan memang berpotensi dapat menyebabkan kanker. Namun cara-cara pencegahan di atas dapat membantu Anda, paling tidak untuk meminimalisir hal buruk tersebut.
Penggunaan Smartphone Layar Sentuh bisa mengubah bentuk otak
Tahukah Anda bahwa penggunaan smartphone yang terlalu berlebihan mampu mengubah dan mengganggu fungsi otak Anda? Dilansir dari dailymail, para peneliti menemukan bahwa mereka yang sering menggunakan smartphone dengan model layar sentuh mengalami perubahan ukuran dan bentuk pada bagian otaknya yang disebut dengan somatosensory cortex. Area ini adalah pengendali jempol.
“Saat Anda menggunakan smartphone dengan model layar sentuh, maka bagian otak yang berperan dalam mengendalikan sentuhan di ujung jari jempol akan bergerak dengan lebih aktif.
Sehingga hal ini akan membuat bagian otak yang disebut dengan somatosensory cortex bertumbuh lebih pesat daripada bagian otak lainnya,” terang Dr Arko Ghosh, peneliti dari University of Zurich di Swiss.
Tanpa Anda sadari perubahan ini mampu membawa dampak buruk bagi kesehatan seperti menyebabkan rasa sakit, kejang, dan gangguan dalam gerakan kognitif seperti dystonia. Dystonia adalah gangguan gerakansistem saraf atau neurologis (neurological movement disorder), yang berkelanjutan akibat kontraksi otot.
Gerakannya menyerupai getaran. Dystonia seringdimulai atau diperburuk oleh gerakan yang tak begitu diinginkan atau sukarela, dan gejala ini membuat “overflow” atau berlebih ke dalam otot yang saling berdekatan.
Atas dasar itulah para peneliti pun tidak henti mengingatkan Anda agar lebih bijak dalam menggunakan ponsel. Jangan sampai kesehatan Anda terganggu karena teknologi.
(sumber: memobee/ma/opnsrc/dailymail/magforwomen)
Video:
No comments:
Post a Comment