Friday, July 26, 2019

CIA bisa ubah tv jadi alat dengar kendalikan mobil atau truk seseorang dari jauh

WikiLeaks Bocorkan Informasi Rahasia:
CIA Bisa Ubah TV Jadi Alat Dengar Hingga Kendalikan Mobil Atau Truk Seseorang Dari Jauh

WikiLeaks merilis hampir 9.000 dokumen yang mereka klaim berhasil didapat dari CIA dalam apa yang mereka sebut sebagai “publikasi dokumen rahasia intelijen terbesar yang pernah terjadi”.
Badan Intelijen AS atau Central Intelligence Agency(CIA) memiliki salah satu kemampuan yang akhirnya dibocorkan oleh Wikileaks yaitu bisa mengubah televisi menjadi alat dengar dengan menembus enkripsi aplikasi populer.
Selain itu, CIA juga memiliki kemungkinan dapat mengendalikan mobil orang dari jarak jauh. Semua itu diketahui menurut dokumen yang berasal dari badan spionase Amerika Serikat (CIA) tersebut yang dirilis oleh WikiLeaks pada Selasa (7/3/2017) silam.
WikiLeaks merilis hampir 9.000 dokumen yang mereka klaim berhasil didapat dari CIA dalam apa yang mereka sebut sebagai “publikasi dokumen rahasia intelijen terbesar yang pernah terjadi”.
WikiLeaks mengklaim bahwa dokumen CIA yang dalam jumlah sangat besar itu, menggunakan perangkat peretas dan kode yang mewakili “mayoritas perlengkapan peretasan” telah bocor di komunitas keamanan  siber dan mereka juga sudah menerimanya, lalu merilis sebagian dari dokumen tersebut.
“Koleksi luar biasa ini, yang jumlahnya lebih dari beberapa ratus juta baris kode, membuat pemiliknya mempunyai seluruh kapasitas peretasan CIA,” kata sumber WiliLeaks memberi peringatan tentang risiko proliferasi senjata siber. Baik CIA atau Gedung Putih tidak menanggapi perilisan dokumen atau konten mereka.
Jika dibenarkan, maka bocoran itu bisa sangat mempermalukan intelijen Amerika Serikat, menambah pengungkapan Edward Snowden pada 2013 silam, mengenai spionase Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat atau National Security Agency (NSA) pada komunikasi warga Amerika.
Dan terjadilah penangkapan pejabat NSA tahun 2016 lalu karena memindahkan sejumlah besar data sangat rahasia (top secret) ke rumahnya selama 20 tahun lebih.
Memotong enkripsi
Arsip menunjukkan bahwa CIA dapat memanfaatkan kelemahan yang ditemukan pada sistem perangkat keras dan perangkat lunak seperti televisi, termasuk produk buatan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, tanpa membiarkan orang yang mengetahui cacat itu untuk mempertanyakannya.
Menurut catatan WikiLeaks, dokumen menunjukkan CIA telah menghasilkan lebih dari 1.000 sistem malware, virus, trojan, dan perangkat lunak lain yang bisa menyusup dan mengambil kendali sasaran elektronik.
Pada ‘smart TV’ cara pengintaian itu melalui perangkat lunak yang berfungsi sebagai browser, yang seakan-akan seperti bug bernama Weeping Angel.
Perangkat-perangkat peretasan ini juga menyasar iPhones dan sistem Android untuk telepon personal yang juga dilaporkan masih digunakan oleh Presiden AS Donald Trump.
Menurut WikiLeaks, perangkat lunak populer seperti Microsoft dan juga TV pintar Samsung, juga bisa diubah menjadi mikrofon tersembunyi.
Lembaga mata-mata itu juga menguji peretasan ke sistem kendali elektronik kendaraan seperti mobil dan truk yang berpotensi memungkinkan mereka untuk mengendalikan kendaraannya dari jarak jauh.
Dengan menginfeksi dan secara efektif mengambil alih perangkat lunak telepon pintar, WikiLeaks mengatakan, CIA bisa menjelajahi teknologi enkripsi aplikasi-aplikasi populer seperti WhatsApp, Signal, Telegram, Weibo, dan Confide dengan mengumpulkan komunikasi sebelum mereka dienkripsi.
Tampak autentik
CIA tidak mengonfirmasi, membantah atau atau menanggapi keaslian konten dokumen-dokumennya yang didapat oleh Wikileaks itu, “Kami tidak mengomentasi keautentikan konten, atau konten dari dokumen-dokumen intelijen yang dimaksud,” kata juru bicara lembaga Jonathan Liu lewat surel kepada kantor berita AFP.
Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer menolak menanggapi, dan mengatakan “Itu sesuatu yang belum sepenuhnya dievaluasi”.
Menurut WikiLeaks., dokumen-dokumen itu diduga berasal dari Center for Cyber Intelligence CIA, yang beroperasi di markas Langley, Virginia di luar Washington, dan dari kantor konsulat AS di Frankfurt, Jerman.
“Arsip tampaknya sudah disebarkan diantara bekas peretas pemerintah AS dan para kontraktor dengan cara ilegal, satu di antaranya memberi WikiLeaks bagian dari arsip itu”.
Edward Snowden, yang bekerja sebagai pegawai kontrak NSA sebelum mencuri dan membocorkan dokumen rahasia, mengatakan via Twitter, bahwa dokumen-dokumen itu “terlihat asli.”
Proliferasi senjata siber
WikiLeaks mengatakan bocoran dokumen itu menunjukkan bahwa CIA belum cukup mengendalikan senjata sibernya sendiri, hal ini berpotensi memungkinkan mereka dapat jatuh ke tangan peretas lain.
“Banyaknya kerentanan dalam senjata siber CIA yang bisa ditembus dan sebagian mungkin sudah ditemukan oleh badan intelijen pesaing atau penjahat siber,” kata WikiLeaks.
Snowden menyebut praktik menemukan dan mengeksploitasi kelemahan produk perangkat keras dan lunak buatan AS termasuk telepon pintar seperti iPhone, sebagai “nekat luar biasa”, namun tidak mengingatkan pembuatnya untuk waspada.
“Mengapa ini berbahaya? Karena walau telah sampai itu ditutup, peretas mana pun tetap bisa menggunakan celah keamanan yang ditinggalkan terbuka oleh CIA untuk menembus ke iPhone dimana pun di dunia.”
Jika dokumen-dokumen itu asli, maka bisa menjadi masalah baru bagi CIA. Satu dari empat badan AS yang menyimpulkan, bahwa Rusia dituduh telah berhasil meretas komputer dan komunikasi Partai Demokrat dan merilis dokumen memalukan itu untuk mencederai pesaing Presiden Donald Trump dalam pemilu tahun lalu, yaitu Hillary Clinton.
Dokumen-dokumen itu juga dirilis oleh WikiLeaks, dalam operasi yang menurut kepala intelijen AS didalangi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Namun CIA mendapat kritik tajam dari Trump, yang menuduh lembaga itu dan lembaga terkait yang lainnya, telah membocorkan informasi tak berdasar yang menunjukkan anggota kampanyenya berkolusi dengan Rusia untuk mempengaruhi pemilihan presiden pada tahun 2017 lalu. (sumber: Antara, Maryati / sumber-sumber lainnya / editor: IndoCropCircles.com)
Pustaka:

No comments:

Post a Comment