Apakah Anda Mudah Dihipnotis?
Ada yang Susah dan Ada yang Mudah Dihipnotis, Anda Termasuk Yang Mana? Cek Lewat Tes Ini
Kebanyakan orang berpikir bahwa hipnotis atau hypnosis adalah tipuan. Agama menyebutnya sebagai perbuatan yang berdosa. Sementara ilmu pengetahuan masih mempertanyakan kebenaran dan keberadaannya.
Hipnotis, di tangan yang baik, bisa menjadi bermanfaat, membantu mengelola rasa sakit dan mengendalikan stres serta kecemasan, bahkan fobia. Namun, beberapa orang justru menggunakan hipnotis untuk sesuatu yang salah.
Anda mungkin harus waspada jika tiba-tiba dicolek orang tidak dikenal saat sedang berjalan sendiri, karena dikhawatirkan orang tersebut akan menghipnotis Anda, lantas merampok. Namun ternyata tidak semua orang mudah dihipnotis. Ada beberapa orang yang mudah, sementara lainnya tidak. Mengapa?
Beda “otak aktif” yang mudah di hipnotis atau tidak
Hipnotis bekerja dengan cara mengubah aktivitas di daerah otak target atau pasien yang terkait dengan perhatian atau kewaspadaan. Pada saat dihipnotis, seseorang akan mencapai tingkat fokus atau konsentrasi yang sangat tinggi, sehingga sugesti yang diberikan kepadanya akan lebih mudah diterima.
Dengan begitu, tujuan hipnotis, misalnya seperti untuk mengendalikan perilaku atau fobia, bisa lebih mudah tercapai karena otak sangat fokus pada isi sugesti yang diterima. Tetapi ada beberapa orang yang memang lebih sulit dihipnotis.
Menurut dr. David Spiegel, seorang spesialis kesehatan jiwa sekaligus profesor psikiatri dan ilmu perilaku dari Stanford University, ada sekitar 25 persen orang yang tidak mudah dihipnotis.
Spiegel menjelaskan dalam Archives of General Psychiatry bahwa terdapat perbedaan di area otak pada orang-orang yang tidak mudah dihipnotis dengan orang-orang yang mudah dihipnotis, yaitu:
- Pada orang yang tidak mudah dihipnotis:
Area otak aktif yang terkait dengan kontrol eksekutif dan perhatian cenderung memiliki aktivitas yang lebih sedikit.
- Pada orang yang mudah dihipnotis:
Area otak aktif yang lebih besar di bagian kontrol eksekutif dan bagian yang berperan dalam memusatkan perhatian.
Jadi dengan kata lain, orang yang lebih mudah berkonsentrasi pada satu hal dalam satu waktu, justru cenderung lebih mudah terhipnotis.
Sedangkan orang yang sulit berkonsentrasi, akan lebih sulit dihipnotis. Hal ini terbalik dengan teori yang banyak dipercaya awam, yaitu justru orang yang susah konsentrasi yang mudah dihipnotis.
Apakah saya mudah dihipnotis?
Tidak mudah memang untuk mengetahui apakah seseorang mudah kena hipnotis atau tidak. Hipnotis sendiri mudah dilakukan jika memang orang yang bersangkutan sengaja ingin dihipnotis. Jika orangnya tidak berkenan, maka hipnotis juga akan sulit dilakukan.
Jika belum mencoba dihipnotis, mungkin sulit menentukan apakah Anda mudah dihipnotis atau tidak. Tapi, Anda mungkin bisa mencoba mengerjakan tes dari Hypnosis Motivation Institute di bawah ini untuk mengetahuinya.
Coba jawab semua pertanyaan di bawah ini dengan “ya” atau “tidak”. Beri nilai 1 (satu) untuk semua jawaban “ya”, dan jumlahkan hasilnya.
Berikut beberapa pertanyaannya:
- Apakah Anda memiliki banyak kenangan yang masih sering Anda ingat dari masa kecil Anda?
- Apakah Anda cenderung terbawa suasana, saat nonton film atau baca buku?
- Apakah Anda cenderung tahu, apa yang akan dikatakan seseorang sebelum orang tersebut mengatakannya?
- Apakah gambar visual yang kuat pernah memicu Anda merasakan sensasi fisik karenanya? Misalnya, Anda merasa haus saat menyaksikan adegan film di tengah gurun.
- Apakah Anda pernah pergi ke suatu tempat dan bertanya-tanya, bagaimana Anda bisa sampai di tempat itu?
- Apakah Anda kadang berpikir dalam gambar dan bukan dalam kata-kata?
- Apakah Anda pernah merasakan kehadiran seseorang saat ada di ruangan, bahkan sebelum melihatnya?
- Apakah Anda suka melihat bentuk awan?
- Apakah Anda suka mengingat kenangan kuat hanya karena mencium bau?
- Pernahkah Anda memikirkan sesuatu yang sangat dalam saat sendirian, dan dalam suasana yang sedang mendukung?
Setelah menjawab semua pertanyaan di atas dengan “ya” atau “tidak”. Beri nilai 1 (satu) untuk semua jawaban “ya” dan jumlahkan semua nilai jawabannya, lalu lihat hasilnya pada kategori skor dibawah ini.
Hasil:
- Skor 0 – 2 :
Anda mungkin tidak mudah dihipnotis dan mungkin mengalami masalah dalam merespon sugesti saat dihipnotis.
- Skor 3 – 7 :
Anda mungkin tidak mudah dihipnotis tapi tidak sulit juga saat dihipnotis. Anda mungkin juga tidak mudah menerima sugesti saat dihipnotis.
- Skor 8 – 10 :
Anda mungkin mudah dihipnotis.
Namun, sekali lagi, hasil tes di atas bukan harga mati. Seberapa mudah seseorang dihipnotis bergantung pada banyak sekali faktor lain. Misalnya kondisi lingkungan di sekitar, siapa yang menghipnotis, dan apa tujuan hipnotisnya.
Sejarah hipnotis
Meskipun istilah hipnosis belum dipergunakan, namun metode-metode pengobatan yang memanfaatkan fenomena hipnosis/trance sudah banyak dilakukan sejak zaman sebelum masehi, yaitu sejak 4000 tahun SM di Assyo Babylonia.
Pada 2000 SM, Wang Tai peletak dasar pengobatan Cina mengajarkan bagaimana memanfaatkan pikiran pasien untuk membantu menghilangkan penyakit baik fisik maupun emosi.
Pada 1552 SM, di manuskrip Mesir dilaporkan ada praktik dokter saat itu yang menyembuhkan pasiennya dengan cara tangan sang dokter memegang kepala pasien, sang pasien kemudian menutup mata dan konsentrasi kepada bagian tubuh yang sakit.
Pada 1200 SM, dokter Yunani, Aesclepius melakukan ritual penyembuhan dengan membuat bangunan suci tidur. Pasien diminta tidur dan mendapakan penyembuhan melalui mimpi.
Hipnotis untuk pertamakali dipraktekkan di depan umum secara massal oleh seorang Aborigin bernama Hamatsa Shaman pada tahu 1914. Namun ia tak pernah mau memberitahukan kepada siapapun, bagaimana dan apakah yang dilakukannya kepada seseorang hingga tertidur atau mau mengikuti perintahnya itu benar-benar nyata dan bukan tipuan. Mulai dari saat itulah hipnotis mulai terkenal.
Padahal jauh sebelum itu, hipnotis sudah dikenal. Namun hipnotis baru diketahui dan “dipetakan” sebagai sesuatu yang benar-benar nyata oleh seorang dokter Austria, yang bernama Anton Mesmer atau yang bernama komplit Franz Friedrich Anton Mesmer (1734 – 1815).
Ia mempraktekkan hipnotis kepada banyak orang jauh sebelum Hamatsa Shaman, yaitu pada sekitar tahun 1780-an, dan membuat semua orang takjub dan terpesona pada masa itu.
Kata dalam bahasa Inggris mesmerize atau mesmerizing atau mesmerized yang dalam bahasa Indonesia berarti “terpesona, memikat atau mempesonakan”, berasal dari nama belakangnya, Anton Mesmer. Kala itu Mesmer didatangi oleh sekitar 3000 orang tiap harinya, yang mereka meminta kepadanya untuk dapat disembuhkan oleh mantra-mantranya.
Ya, pada kala itu semua orang percaya bahwa hipnotis yang dilakukan Mesmer adalah “ilmu sihir” atau magicdengan cara menggunakan semacam magnet sebagai pengalihan, mirip pendulum atau objek lainnya, yang ia tempelkan ke pasiennya, sebelum pasien dapat tertidur.
Raja Perancis dimasa itu, Louis XIV, kemudian membentuk suatu komisi bernama Royale Commisiondan meminta untuk menyelidiki “ilmu sihir” yang digunakan Mesmer itu.
Tim peneliti pada tim tersebut dipimpin oleh Benjamin Franklin yang pada nantinya menjadi presiden AS, namun pada kala itu ia adalah duta besar AS untuk Perancis.
Namun tim investigasi tak menemukan apapun, lalu menuduh dan manjuluki Mesmer sebagai tukang bohong dan hanya tukang obat.
Bahkan sebuah lukisan menggambarkan Mesmer dicambuk dan dimasukkan ke dalam api karena ketidakjelasan ilmu yang dipraktekannya.
Ilmu yang dipakai, secara ilmu pengetahuan dituduh tidak terbukti, dan secara keadilan juga dianggap kebohongan yang merugikan orang. Karena hal itulah kemudian ia dituduh menipu masyarakat luas dengan menggunakan “ilmu bohong” yang pada masa kini disebut sebagai hipnotis ini.
Hingga kini ilmu yang diperkenalkan oleh Mesmer, disebut sebagai Mesmerism atau “Animal Magnetism” yang mengacu kepada daya tarik seksual seseorang atau kharisma.
Mesmer menggunakan istilah “Animal Magnetism” karena kata “Hypnosis” belum dikenal ketika itu. Istilah “magnetisme binatang” ini mengacu kepada cairan magnetik atau elemen klasik Aither yang berada dalam tubuh mahluk bernyawa atau bernapas, sebagaimana yang didalilkan oleh Mesmer ketika itu.
Mesmer memilih istilah binatang untuk membedakan kekuatan magnetik yang dimaksudkannya dari acuan pada masa itu tentang magnetisme mineral, magnetisme kosmik, dan magnetisme planet.
Hingga kini hipnotise masih dianggap tipuan
Hingga kini, hipnotis masih berada dalam “zona abu-abu” di berbagai belahan dunia, bahkan di negara maju sekalipun. Hipnotis masih dianggap suatu yang “tak mungkin” bagi ilmu pengetahuan modern.
Hal ini dapat juga dilihat dari definisi hipnotis yang memiliki beberapa pengertian, teori dan opini. Misalnya hipnotis adalah tipuan, hipnotis adalah sugesti yang dipercaya menimbulkan efek Plasebo, hipnotis adalah ketidaksadaran sama sekali, hipnotis adalah suatu kesadaran tapi dalam keadaan lumpuh, dan banyak pengertian-pengertian lainnya.
Sementara itu menurut kamus bahasa Indonesia, hipnotis adalah keadaan seperti tidur karena sugesti, yang pada taraf permulaan orang itu berada di bawah pengaruh orang yang memberikan sugestinya, tetapi pada taraf berikutnya menjadi tidak sadar sama sekali.
Sedangkan menurut kamus katolik modern, hipnotisme merupakan suatu fenomena yang menyebabkan tidur secara buatan, yang mengakibatkan sang korban secara tidak normal dapat terbuka untuk mengikuti saran/sugesti. Subyek hipnosis cenderung didominasi oleh ide-ide dan saran-saran dari yang meng-hipnotis, ketika di induksi dengan sugesti atau sesudahnya.
Buku-buku di berbagai toko buku baik itu di AS, Kanada, Eropa dan banyak negara maju lainnya, masih memasukkan buku tentang hipnotis dalam kelompok “bagian okultisme” atau occult section yang dianggap membahas tentang ilmu sihir atau bahkan ilmu hitam. Jadi itulah salah satu bukti, mengapa hipnotisme atau hypnotism pada saat dunia sudah modern seperti ini, masih dianggap suatu kebohongan atau fake.
Namun pada masa kini, dimana ilmu medis dan psikologi sudah medern dan terdapat banyak alat pendeteksi fungsional otak dan alat-alat canggih sejenisnya, ilmu hipnotis mulai terkuak sejalan dengan ilmu syaraf dan semakin diketahuinya cara kerja otak.
Dari sinilah ilmu psikologi modern dapat menyimpulkan bahwa otak, walaupun orang itu pintar, tetap dapat “ditipu” atau dimanipulasi cara pemikirannya melalui indera lainnya sebagai “alat pengoleksi informasi dari luar” yang diterima otak, dan menjadi lebih mengerti ilmu pengendalian pikiran atau mind control.
Fase REM pada otak yang membuat Sleep Paralysis
Cara kerja hipnotis adalah memanipulasi otak manusia yang sedang dalam keadaan terbangun dan sadar sepenuhnya, dapat memanipulasikannya menjadi masuk pada fase REM atau Rapid Eye Movement yang sebenarnya adalah salah satu fese saat seseorang akan tidur, namun dalam keadaan terjaga, kemudian dapat mensugestikan otak pada perintah khusus.
REM adalah singkatan dari Rapid Eye Movement atau “tidur dengan gerak mata cepat”, yang mana fase ini terjadi ketika memasuki fase “akan memasuki tidur pulas” dimana saat itu indera sudah “tertidur”, namun otak masih dalam keadaan “akan tidur” dan masih dapat mengumpulkan informasi dari luar.
Kriteria dari tidur REM antara lain gerakan mata yang cepat, otot melemas dan gelombang EEG yang cepat dan bertegangan rendah. Fitur ini mudah dilihat dalam sebuah alat bernama polisomnogram.
Pada saat orang terhipnotis, sebenarnya mereka tidak tidur sepenuhnya namun otak disugestikan ke dalam fase REM ini, yaitu dalam keadaan setengah sadar dan masih dapat mendengar, tapi mereka sudah tidak dapat bergerak dan biasanya dengan mata tertutup, walau bisa juga dibuat mata tetap terbuka, tergantung dari kemauan yang menghipnotisnya.
Hal ini terjadi karena pada masa terhipnotis di dalam fase REM, mereka sebenarnya berada pada fase “sleep paralysis” atau “lumpuh ketika tidur” atau “kelumpuhan tidur”. Fase ini biasanya terjadi ketika dalam keadaan akan tidur, mata sudah terpejam, kaki tangan sudah tak bisa bergerak, namun otak masih dalam keadaan sadar, sebelum akhirnya benar-benar tertidur.
Begitu pula pada saat akan bangun tidur, juga terdapat fase “sleep paralysis” ini, seseorang tak bisa dengan mudah bangun tidur kemudian lari. Karena pada fase ini setelah selesai tidur, otak sudah mulai setengah sadar, tapi kaki dan tangan pada tubuh belum siap dan belum dapat bergerak.
Namun pada ilmu hipnotis, bagaimana pada fase “sleep paralysis” itu, manusia yang dalam keadaan sadar sepenuhnya dapat dibuat menjadi “sleep paralysis” dengan seketika dan dapat dikendalikan.
Berbagai macam hipnotis
Ada beberapa teknik hipnotis pada masa kini yang sudah berkembang dan mulai dipraktekkan, seperti menghipnotis secara massl di sebuah panggung atau Stage Hypnosis, juga digunakan untuk berbagai terapi yang dikenal sebagai Hypnotherapy.
Namun hipnotis juga digunakan untuk perkembangan pemikiran atau Accelerated Learning Hypnotic, ada pula yang membuktikan hipnotis dengan cara membuat peserta berperilaku seperti ayam dan binatang lain, menganggap sesuatu sebagai sesuatu yang lain, hingga membuat peserta seakan mabuk oleh hanya segelas air biasa yang disebut sebagai Hypnotic Bar.
Yang paling canggih adalah menggunakan hipnotis ketika mengoperasi pasien tanpa menggunakan obat bius atau tanpa anestesi yang dikenal sebagai Hypnosurgery.
Hypnosurgery adalah nama yang digunakan untuk operasi dimana pasien diberi hipnoterapi daripada anestesi tradisional. Diklaim bahwa hipnosis untuk anestesi telah digunakan sejak tahun 1840-an dimana ia dipelopori oleh ahli bedah James Braid.
Hingga saat ini, laporan media operasi yang sesekali dilakukan di bawah hipnosis masih dilakukan dalam kondisi terkendali dan masih dalam operasi ringan, seperti operasi mata atau operasi gigi serta operasi kecil lainnya. Namun diharapkan metode ini akan semakin berkembang.
Operasi dengan cara ini tak menggunakan obat bius atau yang dikenal sebagai anestesi, dan tetap membuat pasien sadar serta terjaga selama operasi berlangsung, namun pasien tidak merasakan sakit sama sekali.
Jadi, hipnotis dapat memutuskan syaraf pendeteksi rasa sakit tanpa obat bius seperti pada masa kini. Dan yang tak kalah hebatnya adalah tidak ada efek samping. Kemampuan otak sebenarnya memang sangat luar biasa, canggih kan? (editor: IndoCropCircles.com / kompas, intisari)
Pustaka:
- wikipedia, Hypnosis, Franz Mesmer, Animal magnetism, Hypnotherapy, Stage hypnosis, Self-hypnosis, Hypnosurgery, History of hypnosis,
VIDEO:
No comments:
Post a Comment