Pengertian dan Penjelasan:
Apa Itu “Angin Duduk”? Inilah Bahayanya Serangan Sang “Silent Killer”!
Di Indonesia gejala ini meningkat secara signifikan!Terjadi banyak kasus ketika seseorang meninggal mendadak, bahkan saat tidur atau setelah berolahraga, atau terjaadinya gagal bernafas.
Serangan “Angin Duduk” hanya dapat dicegah dengan mengubah asupan dan pola hidup Anda, penyakit ini dapat terjadi terhadap siapapun karena seakan “dipupuk dan bertumpuk” akibat gaya hidup Anda selama bertahun-tahun lamanya.
Ubah pola hidup Anda! Temui dokter jika tiba-tiba Anda merasakan nyeri pada dada, walaupun Anda belum pernah terdiagnosis menderita masalah apa pun pada jantung!
Artikel kali ini membahas tuntas mengenai gejala “angin duduk” yang sangat mematikan, termasuk apa saja penyebabnya, apa saja gangguan yang menyertainya, jenis-jenisnya, diagnosis, gejala, pemicu, pemeriksaan, pola makan dan gaya hidup, obat-obatan dan bagaimana menjalani operasi, serta bagaimana cara pencegahannya.
Apa itu “Angin Duduk”? Tak ada dalam istilah kedokteran sejagat dari penyakit ini. Angin duduk atau anginaadalah suatu kondisi saat penderitanya mengalami nyeri pada dada akibat otot-otot jantung kurang mendapat pasokan darah.
Terganggunya pasokan darah ini terjadi akibat adanya penyempitan atau pengerasan pada pembuluh darah. Serangan angin duduk bisa terjadi secara tiba-tiba.
Angina (angina pectoris – Latin untuk dada yang digencet/ditekan) adalah ketidaknyamanan dada yang terjadi ketika ada suplai oksigen darah yang berkurang pada area dari otot jantung. Pada kebanyakan kasus-kasus, kekurangan suplai darah disebabkan oleh penyempitan dari arteri-arteri koroner sebagai akibat dari arteriosclerosis.
“Angin Duduk” disebut “Angina pectoris”
Angina atau angina pectoris – yang dalam bahasa Latin berarti: dada yang digencet / ditekan, adalah ketidaknyamanan dada yang terjadi ketika suplai oksigen yang ada di dalam darah menjadi berkurang pada area di sekitar otot jantung yang pada kebanyakan kasus-kasus di Indonesia kadang disebut sebagai “Angin Duduk”.
Kebanyakan dari gejala “Angin Duduk” karena diakibatkan oleh kekurangan suplai darah akibat terjadi penyempitan dari arteri-arteri koroner pada jantung sebagai akibat dari arteri-osclerosis.
Angin Duduk atau disebut juga Angina pektoris adalah “penyakit jantung iskemia” yang didefinisikan sebagai akibat terjadinya penurunnya aliran darah pada daerah jantung maka akibatnya akan terjadilah kekurangan pasokan oksigen ke dalam miokardium.
Akibat terjadinya kekurangan pasokan oksigen itulah maka dapat mengakibatkan apa yang disebut sebagaimyocardial infarction (MI) atau serangan jantung.
A. PENYEBAB
Agar dapat bekerja dengan baik, jantung membutuhkan asupan darah yang kaya akan oksigen secara cukup. Darah untuk organ ini akan dialirkan melalui dua pembuluh besar yang disebut sebagai pembuluh koroner atau pembuluh arteri.
Namun serangan Angin Duduk juga dapat terjadi ketika pembuluh darah sekitar jantung lainnya mengalami penyempitan yang membuat aliran darah tak menyuplai cukup oksigen yang dibutuhkan jantung.
Hendaknya juga dibedakan antara keluhan nyeri pada Sindrom Serangan Jantung Koroner Akut (SSJKA) dengan Serangan Jantung Koroner (SJK) (infark miokard).
Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan total pembuluh darah jantung karena aktivitas fisik yang berlebihan.
Sementara pada SSJKA angina terjadi akibat sumbatan tidak total yang dirasakan saat istirahat. SSJKA ini memang mendadak. Bukan karena capek, masuk angin, atau penyakit-penyakit lainnya. Biasanya penderita akan meninggal paling lama lima belas menit setelah keluhan rasa nyeri pertama kali dirasakan.
Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan angina ini, karena penderita sebelum terserang akan tampak sehat-sehat saja.
B. GANGGUAN
Gangguan Angina pektoris bisa terjadi karena:
- Suplai oksigen yang turun, akibat adanya Atherosclerosis atau Aterosklerosis koroner yaitu radang pada pembuluh darah manusia yang disebabkan oleh penumpukan plak ateromatus.
- Adanya gangguan spasme arteria koroner, atau kebutuhan oksigen yang meningkat dari biasanya, namun tak dapat disuplai dengan baik.
Sebagai manifestasi keadaan tersebut, maka akan timbul Angina pektoris yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi infark miokard, yaitu kondisi terhentinya aliran darah dari arteri koroner pada area yang terkena, dan menyebabkan kekurangan oksigen (iskemia) lalu sel-sel jantung menjadi mati (nekrosis miokard).
C. JENIS-JENIS
“Angin Duduk” atau Angina pektoris dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
1. Angina stabil (Stable angina)
Stable angina adalah tipe yang paling umum dari angina. Orang-orang dengan stable angina mempunyai gejala-gejala angina pada basis yang reguler dan gejala-gejalanya sedikit banyaknya dapat diprediksi (contohnya, menaiki tangga-tangga menyebabkan nyeri dada).
Untuk kebanyakan pasien-pasien, gejala-gejalanya terjadi selama pengerahan tenaga dan umumnya berlangsung kurang dari lima menit.
Biasanya juga dapat terjadi saat melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik adalah pemicu terjadinya kondisi ini, salah satunya adalah olahraga, namun terhadap mereka yang JARANG berolah raga.
Hal ini dapat terjadi karena ketika seseorang jarang melakukan olahraga secara rutin namun tiba-tiba berolah raga berat, maka jantungnya akan membutuhkan lebih banyak asupan darah yang biasanya tidak terjadi seperti pada mereka yang sering berolahraga.
Asupan tersebut tidak akan tercukupi jika pembuluh koroner mengalami penyumbatan. Serangan angin duduk stabil juga dapat dipicu oleh beberapa hal lainnya, seperti merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin. Mereka dapat dibebaskan dengan istirahat atau obat, seperti nitroglycerin di bawah lidah.
2. Angina tidak stabil (Unstable angina)
Unstable angina adalah kurang umum dan lebih serius. Gejala-gejala lebih parah dan kurang dapat diprediksi daripada pola-pola dari stable angina.
Unstable angina tidak dapat diprediksi waktu kejadiannya, karena dapat terjadi saat istirahat dan bisa terjadi saat melakukan kegiatan fisik. Kondisi ini dapat dipicu oleh timbunan lemak atau pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah menuju jantung.
Lebih dari itu, nyeri-nyerinya lebih sering, berlangsung lebih lama, terjadi waktu istirahat dan tidak dibebaskan dengan nitroglycerin di bawah lidah (atau pasien perlu untuk menggunakan lebih banyak nitroglycerin daripada biasanya).
Tidak seperti angin duduk stabil, nyeri akibat angin duduk tidak stabil akan tetap ada walau penderita sudah berisitirahat dan mengonsumsi obat untuk angina.
Unstable angina tidaklah sama seperti serangan jantung, namun ia memerlukan kunjungan segera pada dokter anda atau departemen darurat rumah sakit karena pengujian jantung lebih jauh sangat diperlukan. Unstable angina seringkali adalah pendahuluan pada serangan jantung. Jika dibiarkan, serangan angin duduk tidak stabil bisa berkembang menjadi serangan jantung.
3. Microvascular angina (Cardiac syndrome X)
Penelitian terbaru menemukan jenis serangan lainnya yang disebut sebagai Serangan Jantung Sindrom X atau Cardiac syndrome X, kadang-kadang dikenal sebagai mikro-vaskuler angina (Microvascular angina) ditandai dengan seperti nyeri dada, dalam konteks arteri pada keadaan yang normal pada epicardial koroner (pembuluh terbesar pada permukaan jantung, sebelum percabangan signifikan) pada angiografi.
Sebelumnya, kondisi ketika mengidap Angina Mikrovaskuler jenis ini dirasa agak jinak, namun data yang lebih baru telah mengubah sikap ini! Definisi asli dari Serangan Jantung Sindrom X bisa dilihat dari kata “X” atau faktor-X (faktor yang tidak diketahui) juga mengamanatkan bahwa perubahan iskemik pada latihan (meskipun kondisi arteri koroner normal) tetap tak terlihat ketika ditampilkan, misalnya seperti yang ditunjukkan pada hasil tes stres jantung, tak menjamin orang tersebut bebas dari serangan Angina.
Selama mikrovaskuler angina tidak ditandai dengan penyumbatan arteri utama, maka PALING SULIT untuk mengenali dan mendiagnosanya, dibanding dua jenis sebelumnya.
Penyebab utama dari Jantung Sindrom X tidak diketahui, tetapi faktor yang tampaknya terlibat adalah disfungsi endotel dan mengurangi aliran (mungkin karena spasme) oksigen pada pembuluh darah menuju jantung.
Studi yang dilakukan oleh Evaluasi Syndrome Iskemia Wanita atau the Women’s Ischemia Syndrome Evaluation (WISE), telah menunjukkan bahwa mikrovaskuler angina merupakan bagian dari patofisiologi penyakit jantung iskemik (pathophysiology of ischemic heart disease), yang mungkin dapat menjelaskan tingkat yang lebih tinggi penyebab angina pada wanita dibandingkan pada pria, selama prediksi terhadap iskemia dan sindrom koroner akut TANPA ADANYA penyakit arteri koroner yang obstruktif.
D. DIAGNOSIS
Dalam mendiagnosis angin duduk, umumnya dokter akan awali dengan menanyakan seputar gejala yang dialami pasien. Selain itu, dokter juga akan menanyakan apakah pasien memiliki keluarga berpenyakit jantung atau suka melakukan kebiasaan-kebiasaan yang dapat memicu kondisi tersebut, misalnya suka mengonsumsi makan berlemak, merokok, atau mengonsumsi minum keras.
Untuk makin menguatkan diagnosis, beberapa pemeriksaan sederhana juga dapat dilakukan oleh dokter, di antaranya pengukuran berat badan, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar gula, kolesterol, serta fungsi ginjal.
Selain melalui pemeriksaan darah, fungsi ginjal juga dapat diketahui melalui tes urin. Kondisi yang berkaitan dengan ginjal penting untuk dideteksi karena ada beberapa obat angin duduk yang tidak boleh digunakan oleh penderita penyakit ginjal.
E. GEJALA-GEJALA
Angina biasanya dirasakan sebagai nyeri yang seringkali menyebar ke leher, rahang, lengan-lengan, punggung, atau bahkan gigi-gigi. Pasien-pasien mungkin juga menderita:
- Salah cerna (indigestion)
- Heartburn (nyeri di hulu hati)
- Kelemahan
- Berkeringat
- Mual
- Kejang
- Sesak napas
Berikut ini adalah beberapa gejala angin duduk, diantaranya merasakan seperti adanya:
- Tekanan
- Keberatan
- Pengetatan
- Pemerasan
- Nyeri di seluruh dada, terutama di belakang tulang dada
- Nyeri pada dada, yang kemungkinan bisa menyebar ke lengan kiri, punggung, rahang, dan leher
- Sesak napas
- Tubuh terasa lelah
- Mual
- Pusing
- Gelisah
- Mengeluarkan keringat berlebihan
Temui dokter jika tiba-tiba Anda merasakan nyeri pada dada, walaupun Anda belum pernah terdiagnosis menderita masalah apa pun pada jantung. Walau tidak semua nyeri dada disebabkan oleh gangguan pada jantung, memeriksakan diri ke dokter adalah langkah yang paling aman!
F. PEMICU
Sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena angin duduk. Beberapa faktor tersebut di antaranya:
- Memiliki penyakit diabetes
Tingginya kadar gula akibat diabetes, dapat merusak dinding arteri. Selain itu, diabetes juga dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh.
- Hipertensi
Jika aliran darah terhalang, jantung akan makin kuat memompa dan meningkatkan tekanan agar darah tersebut dapat mengalir. Jika ini terus terjadi, maka tekanan tinggi tersebut dapat merusak dinding arteri atau menyebabkan pengerasan pada pembuluh tersebut.
- Stres
Saat kita mengalami stres, tubuh akan memproduksi sejumlah hormon yang dapat mempersempit pembuluh darah. Selain itu stres juga dapat meningkatkan tekanan darah.
Menjauhlah dari stress, maka juga bisa mencegah kita dari penyakit jantung koroner. Pasalnya, dalam keadaan stress kinerja tubuh serta otak dipaksa untuk bekerja secara berlebihan.
Hasilnya, kondisi tubuh selalu dalam keadaan letih dan porsi istirahat berkurang. Berkurangnya istirahat dapat mengakibatkan pengentalan darah yang dapat meningkatkan hormon adrenalin, akibatnya bisa ditebak, serangan jantung lebih gampang terjadi.
- Emosi
Orang yang mudah emosi juga perlu diperhatikan. Misalnya selalu marah-marah. Pasalnya, dalam keadaan marah, otak akan lebih panas, napas memburu, jantung pun berdebar keras, kadang sampai tubuh bergetar, dan darah mengalir lebih cepat di dalam pembuluhnya.
Jika kondisi darah mengalir cepat, sedangkan ada penyumbatan di pembuluh darah, maka darah akan berkumpul di suatu pembuluh darah yang bisa jadi terdapat di dekat jantung.
Jika banyaknya darah yang datang mengalir pada pembuluh yang halus di daerah kepala, maka pembuluh darah yang halus dapat pecah dan sudah bisa ditebak orang itu pun akan koleps atau pingsan bahkan bisa merengang nyawa.
- Obesitas
Orang yang mengalami obesitas akan rentan mengalami sejumlah kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena angin duduk, seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
Timbunan lemak yang banyak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah pasti terjadi akibat konsumsi kolesterol yang tinggi.
Jadi jagalah ukuran pinggang Anda, karena di daerah perutlah semua jenis lemak biasanya akan menumpuk.
Untuk wanita, ukuran pinggang maksimal 80 cm, dan untuk pria, ukuran pinggang maksimal 90 cm.
Jagalah pola makan, hindari Junk Food, perbanyak asupan buah dan sayuran serta fiber atau serat, bukan lemak!
- Merokok
Aktivitas ini dapat merusak dinding arteri dan menyebabkan penimbunan kolesterol sehingga darah akan kesulitan membawa oksigen untuk diedarkan.
- Riwayat
Jika kita pernah terkena penyakit yang berhubungan dengan jantung atau memiliki keluarga yang memiliki riwayat tersebut, maka kita juga akan berisiko tinggi terkena angin duduk.
- Kurang berolahraga
Orang yang kurang olahraga berisiko terkena angin duduk karena akan rentan terhadap obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
- Umur
Orang yang berusia lanjut lebih berisiko terkena angin duduk dibandingkan dengan orang yang masih muda. Terutama bagi pria, peningkatan risiko ini dimulai pada umur 45 tahun, sedangkan pada wanita dimulai pada umur 55 tahun.
- Kolesterol tinggi
Tingginya kadar kolesterol di dalam tubuh seseorang berpotensi menumpuk di dalam pembuluh darah. Jika ini terjadi, tentu saja darah akan sulit mengalir ke dalam jantung.
Terjadinya kolesterol tinggi pastinya karena asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh calon penderita atau penderita Angina pectorissepanjang hidupnya, karena serangan ini tidak terjadi dlam jangka waktu dekat, namun tahunan, karena pola makan dalam hidup calon korbannya.
G. PEMERIKSAAN
Selain itu, berikut adalah pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis angin duduk:
- Eko-kardiogram
Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang berkaitan dengan angin duduk, misalnya adanya kerusakan otot jantung akibat terganggunya aliran darah atau adanya bagian jantung yang kurang cukup mendapatkan suplai darah. Identifikasi ini didapat dari sebuah gambar yang dihasilkan melalui gelombang suara.
- Elektro-kardiogram (EKG)
Melalui tes ini aktivitas elektrik dan ritme jantung direkam dengan bantuan elektroda yang dihubungkan pada sebuah mesin khusus. Dari pola detak jantung yang terekam ini, dokter dapat melihat apakah aliran darah pasien mengalami penurunun atau gangguan. Selain angin duduk, elektrokardiogram juga dapat mendeteksi apakah pasien mengalami serangan jantung.
- Tes ketahanan jantung.
Tes ini bertujuan mengukur daya tahan jantung saat kita melakukan aktivitas fisik sebelum gejala angin duduk muncul. Aktivitas fisik bisa berupa olahraga dengan treadmill yang dilakukan di ruangan. Tes ketahanan jantung akan dipadukan dengan elektrokardiogram untuk membantu dokter membaca ritme jantung.
- CT scan
Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui adanya dan seberapa parah penyempitan pada pembuluh jantung. CT scan jantung dilakukan dengan bantuan mesin khusus berbentuk tabung yang dilengkapi dengan X-ray. Dari pemeriksaan ini akan didapat gambar mengenai kondisi jantung pasien secara terperinci.
- MRI scan
Sama seperti CT scan jantung, pemeriksaan ini bertujuan mengetahui kondisi jantung pasien. Namun yang membedakan adalah MRI scanjantung dilakukan dengan bantuan gelombang radio dan medan magnetik.
- Skintigrafi jantung.
Tes ini bisa dilakukan jika hasil pembacaan elektrokardiogram masih meragukan. Di dalam tes skintigrafi jantung, sebuah cairan pewarna khusus akan disuntikkan ke dalam pembuluh darah. Zat pewarna ini akan mengalir menuju jantung dan dipantau dengan menggunakan kamera gamma untuk mengetahui jika aliran tersebut mengalami gangguan.
- Angiografi jantung.
Tes ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang berbentuk selang tipis yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah. Tujuannya untuk mengetahui apakah pembuluh darah tersebut mengalami penyumbatan dan seberapa parah penyumbatan tersebut.
Angiografi jantung dilakukan jika diagnosis angin duduk tidak bisa dilakukan dengan cara apa pun atau jika gejala terus ada meski sudah diobati. Tes ini berisiko menimbulkan komplikasi seperti serangan jantung atau stroke. Oleh karena itu, prosedur ini hanya dilakukan jika benar-benar diperlukan.
H. POLA MAKAN DAN GAYA HIDUP
Pengobatan angin duduk bertujuan mengurangi tingkat keparahan gejalanya dan menurunkan risiko penderitanya terkena serangan jantung atau mengalami kematian.
Angin duduk dengan gejala ringan atau menengah sebenarnya masih bisa ditangani tanpa obat-obatan, yaitu dengan menjalani pola hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat memicu munculnya angin duduk. Beberapa hal tersebut di antaranya:
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang atau yang mengandung banyak serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian utuh. Hindarilah mengonsumsi makanan yang banyak mengandung garam.
- Jangan makan melebihi porsi atau kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.
- Seimbangkan antara aktivitas fisik yang dilakukan dengan istirahat. Ada baiknya minta nasihat dokter terlebih dahulu mengenai olahraga yang sehat untuk kondisi Anda.
- Hindari stres atau tangani stres jika Anda mengalaminya.
- Lakukanlah program penurunan berat badan jika Anda mengalami obesitas.
- Hindari asap polusi udara dan asap rokok.
- Batasi konsumsi minuman keras.
- Selalu kontrol kadar gula darah jika Anda menderita diabetes.
I. OBAT-OBATAN
Obat anti-angina terdiri dari berbagai macam golongan. Pilihan terapi pengobatan anti-angina meliputi golongan nitrat, beta bloker, dan Ca channel antagonis.
Satu-satunya cara hanyalah melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu dengan memberikan obat anti platelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan. Atau, obat untuk mengantisipasi ketidak-seimbangan suplai oksigen dan kebutuhan oksigen, misalnya nitrat, betabloker dan kalsium antagonis.
Jika angin duduk tidak cukup diatasi dengan penerapan gaya hidup sehat, maka dokter dapat meresepkan beberapa obat berikut ini.
- Obat-obatan pencegah pembekuan darah
Obat ini berfungsi memisahkan kepingan-kepingan darah dan mencegah penggumpalan. Beberapa contoh obat dari golongan ini adalah clopidogrel dan ticagrelor.
- Aspirin
Obat ini berfungsi menurunkan kemampuan darah untuk menggumpal sehingga darah akan mudah mengalir melalui pembuluh yang sempit sekali pun. Selain mengatasi angina, aspirin juga dapat menurunkan risiko terkena serangan jantung. Beberapa efek samping penggunaan aspirin di antaranya mual, gangguan pencernaan, dan iritasi lambung.
- Statin
Obat ini mampu menurunkan kadar kolesterol sehingga kerusakan pembuluh darah dapat dicegah. Selain itu, statin juga dapat menurunkan risiko terkena stroke dan serangan jantung. Statin bekerja dengan cara memblokir suatu enzim penghasil kolesterol yang terdapat di dalam organ hati. Potensi efek samping statin adalah nyeri perut, diare, dan konstipasi.
- Obat-obatan nitrat
Selain efektif dalam mengatasi gejala angin duduk, nitrat juga dapat digunakan sebagai metode pencegahan jangka panjang atau digunakan sebelum melakukan aktivitas yang berpotensi menyebabkan angin duduk, seperti berolahraga.
Obat ini berfungsi melemaskan pembuluh darah yang kaku agar darah dapat mengalir dengan lancar menuju jantung. Salah satu obat nitrat yang banyak digunakan adalah glyceryl trinitrate. Obat ini mampu meredakan gejala angin duduk dengan cepat. Jangan mengonsumsi minuman keras selama menjalani pengobatan dengan glyceryl trinitrate karena dapat memperparah efek samping yang muncul.
- Obat penghambat saluran kalsium
Obat ini dapat melancarkan aliran darah di dalam jantung dan meredakan atau mencegah gejala angin duduk. Obat yang juga dikenal sebagai antagonis kalsium ini mampu melemaskan sel-sel otot yang terdapat di dalam dinding pembuluh darah.
- Nicorandil
Obat ini biasanya digunakan oleh orang-orang yang tidak bisa mengonsumsi obat penghambat saluran kalsium. Meski begitu, nicorandil memiliki fungsi dan kinerja yang sama seperti obat penghambat kalsium, yaitu memperlancar aliran darah pada jantung dengan cara memperlebar arteri koroner.
- Obat penghambat beta
Dalam meredakan atau mencegah gejala angin duduk, obat ini berfungsi menangkal efek hormon adrenalin sehingga tekanan darah berkurang dan ritme jantung menurun. Dengan demikian, beban jantung akan menurun.
- Ivabradine
Obat ini memiliki kinerja yang sama dengan obat penghambat beta, namun dijadikan alternatif jika penderita angin duduk tidak bisa mengonsumsi obat tersebut.
- Ranolazine
Obat ini dapat mencegah angin duduk dengan cara memperlancar aliran darah dan melemaskan otot-otot jantung. Ranolazine aman digunakan oleh penderita yang memiliki ritme jantung tidak teratur atau memiliki riwayat serangan jantung karena obat ini tidak memengaruhi kecepatan detak jantung.
- Obat penghambat enzim pengubah angiotensin
Obat yang umum disebut ACE inhibitor ini berfungsi menghambat aktivitas suatu hormon yang dapat mempersempit pembuluh darah. Hormon tersebut disebut angiotensin. Obat ini juga dapat menurunkan tekanan darah. ACE inhibitor tidak boleh digunakan pada penderita angin duduk yang memiliki gangguan ginjal karena dapat menurunkan suplai darah ke organ tersebut.
J. JALANI OPERASI
Jika gejala angin duduk sudah parah dan tidak bisa lagi diatasi dengan obat-obatan, tindakan operasi akan dipertimbangkan oleh dokter demi mencegah terjadinya serangan jantung. Beberapa jenis operasi tersebut di antaranya:
- Operasi bypass
Prosedur ini bertujuan untuk mengalihkan rute aliran darah agar tidak melewati pembuluh darah yang terhalang atau sudah rusak dengan menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh lainnya.
- Operasi angioplasti
Prosedur yang bertujuan memperlancar aliran darah ini dilakukan dengan cara memasukkan sebuah balon kecil ke dalam pembuluh darah yang mengalami penyempitan, sehingga ketika balon tersebut ditiup, pembuluh darah akan melebar. Setelah itu, sebuah kawat khusus akan Fungsi kawat ini untuk mengganjal pembuluh darah agar tetap terbuka.
K. PENCEGAHAN
Langkah pencegahan angin duduk hampir serupa dengan langkah pengobatan awal angin duduk tanpa menggunakan obat, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat. Selain mencegah terjadinya serangan angin duduk pada orang-orang yang belum pernah mengalaminya, penerapan pola hidup sehat juga dapat mengurangi tingkat keparahan gejala angin duduk pada penderitanya. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah angin duduk, di antaranya:
- Berolahraga
Anda bisa melakukan olahraga ringan, seperti bersepeda santai, berjalan, atau berenang. Selain dapat menurunkan berat badan, olahraga juga dapat membuat peredaran darah menjadi lancar dan menurunkan tekanan darah, sehingga jantung dan pembuluh koroner tetap sehat.
- Mengonsumsi makanan yang sehat untuk jantung
Agar bisa tetap bekerja dengan baik, Anda butuh makanan penunjang. Makanan yang sehat untuk jantung harus kaya akan serat. Anda bisa mendapatkan kebutuhan serat melalui buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian utuh.
Selain serat, makanan yang mengandung lemak tidak jenuh juga sehat untuk jantung karena lemak tidak jenuh dapat membantu menurunkan penyumbatan pembuluh darah. Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak tidak jenuh adalah ikan tuna, salmon, tahu, minyak zaitun, kacang almond, dan buah avokad.
- Hindari makanan yang berbahaya bagi jantung
Agar terhindar dari angin duduk, hindarilah makanan yang terlalu banyak mengandung garam. Takaran garam yang direkomendasikan untuk kesehatan adalah sekitar satu sendok teh per hari. Terlalu banyak mengonsumsi garam dapat memicu hipertensi.
Selain garam, waspadai makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti jeroan, santan, keju, gorengan dan mentega. Lemak jenuh dapat mengendap di dalam arteri dan menghambat peredaran darah.
- Menjaga berat badan
Berat badan yang sehat penting untuk dipertahankan. Karena jika kita mengalami obesitas, jantung akan lebih sulit mengedarkan darah sehingga harus memompa lebih keras. Lama-kelamaan hal ini dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu angin duduk.
- Membatasi konsumsi minuman keras
Kandungan kalori di dalam alkohol sangat tinggi. Karena itu, mengonsumsi minuman keras secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan hipertensi yang pada akhirnya dapat memicu angin duduk.
- Berhenti merokok
Zat-zat yang terkandung di dalam rokok dapat menghambat arteri dan meningkatkan tekanan darah. Jika kondisi itu sampai terjadi, Anda bukan hanya berisiko terkena angin duduk atau Angina pectoris, tapi juga berisiko terkena stroke dan serangan jantung.
L. MITOS SEPUTAR ANGIN DUDUK
Banyak sekali mitos “angin duduk” yang disangt-pautkan dengan masuk angin. Padahal “Angin Duduk” terjadi akibat mengecilnya pembuluh darah didaerah jantung yang menghambat peredaran darah yang kaya akan oksigen yang sangat diperlukan jantung sebagai “bahan bakarnya” dan akan terjadilah apa yang disebut sebagai Sindrom Jantung Koroner penyebab utama Angina Pectoris.
Mitos-mitos itu terus beredar dan tersebar serta dipercaya secara turun-temurun. Beberapa mitos mengenai hubungan “Angin Duduk” dengan mitos yang masih dipercaya sebagai pencegahan Angina Pectoris, diantaranya adalah:
- Masuk Angin
Angin duduk bukan “masuk angin”, lagipula istilah “masuk angin” tak dikenal dalam dunia medis, dan dalam kenyataannya gejala masuk angin juga banyak faktornya, terutama terganggunya organ dalam dan belum tentu Angina Pectoris.
- Kerokan
Ketika terjadi angin duduk atau kadang ada yang menyebutnya sebagai masuk angin, langsung melakuan kerokan atau dikerok kulitnya. Padahal tak ada hubungan antara Angina Pectoris dengan kerokan.
Bahkan kerokan tidak baik karena membuat pembuluh darah mikro yang sangat halus menjadi rusak akibat tertekan dan tergerus oleh tekanan dari kerokan.
Akibatnya, pecahlah pembuluh-pembuluh darah halus yang berguna sebagai penyalur oksigen yang sangat penting bagi organ-organ termasuk kulit dan daging, menjadi pecah!
Karena ratusan pembuluh darah pecah, maka timbullah efek merah yang terjadi dibawah kulit yang kemudian dipercaya sebagai gejala masuk angin yang tak ada hubungannya dengan Angina Pectoris.
- Kipas Angin
Alat elektronik yang satu ini juga dimitoskan sebagai pemicu “Angin Duduk” dan juga masuk angin, padahal tak ada hubungannya antara Angina Pectoris sebagai salah satu penyebab jantung koroner dan kipas angin.
- Dioles Balsem atau Minyak
Mitos bahwa Angin Duduk dapat lenyap juga dipercaya oleh pengaruh balsem atau berbagai jenis minyak hangat, seperti minyak kayu putih, miyak telon dan minyak urut. Sekali lagi tak ada hubungannya antara penyebab Angina Pectoris dan minyak oles.
- Diberi minuman air panas atau air hangat
Pemberian air hangat juga tak ada hubungannya, dan tak menyebabkan hilangnya Angina Pectoris.
- Diberi ramu-ramuan untuk “mengeluarkan angin”
Pemberian ramuan dan obat-obatan selain yang telah disebutkan diatas tak akan bisa menghilangkan Angina Pectoris.
Semua mitos diatas memang kadang ada kemungkinan untuk dapat meredakan akibat serangan Angina Pectoris, namun hanya bersifat sementara. Dan jangan pernah percaya bahwa gejala Angina Pectoris akan hilang selamanya akibat cara pengobatan tersebut.
M. KONDISI GAWAT DARURAT
Jika Anda tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks. Segeralah pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan gawat darurat jantung.
Gejala serangan Angina Pectoris bisa menimbulkan kematian hanya dalam waktu 15 hingga 30 menit sejak serangan pertama. Ingat! Tidak boleh lebih dari 15 menit setelah serangan nyeri pertama.
Untuk itu disarankan agar penderita yang sudah tahu bahwa dirinya memiliki gangguan jantung sebaiknya membawa tablet anti-platelet kemana pun pergi.
Dari daftar obat-obat diatas, obat anti-platelet yang paling murah dan gampang dicari adalah ASPIRIN. Obat ini selain bermanfaat sebagai pertolongan pertama mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali pembuluh darah yang tersumbat oleh thrombosit atau platelet (sel pembeku darah).
Bisa juga sediakan pil CEDOCARD, murah harganya, cukup sediakan sekitar 2-6 butir lalu masukkan atau selipkan di dalam dompet, dan selalu bawalah kemana pun Anda pergi.
Cara pemakaiannya jangan ditelan, tapi selipkan dibawah lidah dan biarkan mencair dibawah lidah. Pil Cedocard akan mencair dengan sendirinya menjadi larutan yang mudah diserap pembuluh darah yang ada dibawah lidah.
Dengan menaruh di bawah lidah, maka Pil Cedocard berfungsi menimbulkan pelebaran pembuluh darah di sekitar kepala, terutama ke arah otak, sehingga otak tetap mendapat supply darah dan oksigen yang cukup apabila jantung mengalami gangguan. Sementara itu selekasnya agar penderita dibawa ke Rumah Sakit Gawat Darurat untuk mendapat pertolongan lebih lanjut.
Demikianlah pembahasan tuntas mengenai Angina pectoris, dari apa penyebabnya, apa saja gangguan yang menyertainya, jenis-jenisnya, diagnosis, gejala, pemicu, pemeriksaan, pola makan dan gaya hidup, obat-obatan dan bagaimana menjalani operasi, serta bagaimana cara pencegahannya.
Semoga artikel ini dapat membantu dan menambah wawasan Anda, keluarga Anda juga kerabat dan teman-teman Anda, jika Anda peduli dengan mereka dengan cara membagikan artikel ini. Salam hidup sehat selalu.
(alodokter.com / wikipedia / berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment